Menurut Pahala, perusahaan konsultan pajak berpotensi menimbulkan kerawanan karena masih pada bidang yang sama dengan pekerjaan atau jabatan para ASN tersebut.
Diperiksa Karena Saham Istri
Harta dan gaya hidup pegawai Kementerian Keuangan menjadi sorotan usai terjadi perkelahian remaja antara anak pegawai pajak dengan anak pengurus GP Ansor.
Pelaku pemukulan, Mario Dandy tercatat sebagai anak mantan Kepala Bagian Umum Kantor Wilayah DJP Jakarta Selatan, Rafael Alun Trisambodo. Masyarakat menyoroti kekayaan Rafael karena sejumlah media sosial Mario menampilkan rumah, kendaraan, dan gaya hidup mewah.
Pahala mengatakan, Rafael sendiri adalah satu dari 134 pegawai pajak yang istrinya tercatat memiliki saham di dua perusahaan. Saat pemeriksaan tentang perusahaan tersebut, KPK justru menemukan satu lagi istri pegawai pajak lain di daftar pemegang saham.
Pegawai pajak tersebut adalah Kepala Kantor Pajak Jakarta Timur, Wahono saputro. KPK rencananya akan memeriksa dan mengkonfirmasi sejumlah data harta kekayaan tersebut, pekan depan.
"Harta kekayaannya mencapai Rp 14 miliar," kata Pahala.
Sejumlah lembaga memang telah menyoroti sumber kekayaan dari pegawai Kementerian Keuangan yang tak sesuai profil. Pusat Pelaporan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK) sendiri mencatat ada 40 rekening mencurigakan berisi Rp 500 miliar yang terafiliasi dengan Rafael.
Kepala Koordinator Substansi Humas PPATK, Natsir Kongah mengatakan, ada 69 pegawai pajak yang memiliki sejumlah rekening dengan transaksi mencurigakan. PPATK mendeteksi adanya dugaan pencucian uang dengan sejumlah modus, termasuk menggunakan rekening dari istri dan kerabat pegawai tersebut.
Belakangan, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Mahfud MD juga mengatakan ada sekitar 460 pegawai pajak yang memiliki transaksi keuangan mencurigakan sepanjang periode 2009-2023. Sebanyak 160 laporan analisa transaksi tersebut bahkan mencapai Rp 300 triliun.
(frg/hps)
