Logo Bloomberg Technoz

Nurul mengatakan, sebagai negara yang memiliki daya tawar tinggi dalam rantai pasok nikel dunia, Indonesia masih terkendala dengan berbagai regulasi negara global yang dikhawatirkan ke  depan akan menghambat pasar olahan nikel dalam negeri.

"Dengan kata lain, misalnya, ada negara yang industrinya membutuhkan komoditas nikel sedang maju, dan negara itu membeli nikel melalui Indonesia. Kemudian, mereka simpan itu dan merasa cukup, yang menyebabkan oversuplai hingga harga anjlok," jelasnya.

"Itu mekanisme pasar. Enggak ada yang bisa disalahin; yang salah adalah kalau kita enggak moving ke downstream, jualnya hanya ore saja."

Harga nikel, yang digunakan untuk membuat baja tahan karat dan baterai kendaraan listrik memang telah merosot hingga 45% sepanjang tahun lalu.

Hal itu didorong oleh membanjirnya pasokan murah dari Indonesia, yang dinilai akan mengancam dan mengganggu industri produk olahan nikel.

Meski demikian, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menolak tudingan bahwa oversuplai dari Indonesia adalah penyebab anjloknya harga nikel di tingkat global saat ini.

Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Tata Kelola Mineral dan Batubara Irwandy Arif mengeklaim produksi nikel dalam negeri masih tetap memperhatikan suplai dan permintaan, sehingga tidak bisa dituduh sebagai penyebab turunnya harga nikel dunia.

"Ya enggak lah. Kita kan tetap memperhatikan supply-demand," ujar Irwandy saat ditemui, baru-baru ini.

(ibn/wdh)

No more pages