Logo Bloomberg Technoz

RI Dituding Biang Kerok Nikel Drop, BKPM Sebut ‘Ini Taktik Eropa’

Sultan Ibnu Affan
24 January 2024 10:00

Serbuk baterai dari nikel./Bloomberg-SeongJoon Cho
Serbuk baterai dari nikel./Bloomberg-SeongJoon Cho

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) merespons soal tudingan rontoknya harga nikel yang disebabkan oleh oversuplai dari Indonesia, sebagai salah satu negara yang kini tengah jorjoran menghasilkan produk hilir komoditas mineral logam tersebut.

Deputi Bidang Promosi dan Perencanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM Nurul Ichwan mengatakan anjloknya harga pasar nikel global disebabkan oleh 'taktik' negara-negara Eropa yang ingin turut andil dalam rantai pasok nikel dunia, tetapi tak mempunyai sumber daya komoditas itu secara signifikan.

"Misal, mereka sebenarnya punya minyak, tetapi kemudian dia ambil dahulu minyaknya secara maksimal, dia beli minyaknya ke Timur Tengah, dia simpan di negara dia untuk kemudian mengontrol. Dia enggak menghasilkan secara dominan, tetapi begitu market-nya dia ingin harganya dibikin turun, ya dia suplainya tuh cadangan dia," ujarnya saat ditemui di Jakarta, Selasa (23/1/2024).

Dengan begitu, kata Nurul, negara-negara itu dapat andil dalam mengendalikan mekanisme pasar, yang memang bergantung pada keseimbangan pasokan dan permintaan. "Boleh jadi ada negara-negara tertentu yang melakukan itu," ujar dia.

Harga nikel anjlok ke level terendah sejak 2021./dok. Bloomberg

Kendala Regulasi