Logo Bloomberg Technoz

China, yang merupakan konsumen batu bara terbesar dunia, kian gencar menerapkan transisi energi. Dewan Ketenagalistrikan China melaporkan pembangkitan listrik dengan batu bara pada 2023 naik 4%. Meski masih tumbuh, tetapi lebih lambat ketimbang kenaikan angin (18%) dan matahari (50%).

Pemerintah China berencana untuk mengubah status pembangkit listrik bertenaga batu bara menjadi hanya cadangan, bukan pemain utama.

“Proporsi energi baru rendah karbon seperti angin dan matahari akan meningkat signifikan dan pada akhirnya menjadi sumber utama,” sebut keterangan tertulis Dewan Ketenagalistrikan.

Analisis Teknikal

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), batu bara memang masih bearish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 37,44. RSI di bawah 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bearish.

Sedangkan indikator Stochastic RSI tercatat 17,77. Sudah di bawah 20, sebenarnya sudah jenuh jual (oversold).

Oleh karena itu, sejatinya peluang harga batu bara untuk mencetak technical rebound cukup tinggi. Target resisten terdekat ada di US$ 131/ton. Penembusan di titik ini akan membawa harga naik lagi menuju US$ 137/ton.

Sementara target support terdekat adalah US$ 125/ton. Jika tertembus, maka harga batu bara bisa turun lagi ke arah US$ 119/ton.

(aji)

No more pages