Logo Bloomberg Technoz

Bitcoin Melemah & Tinggalkan US$39.000, Analis Ungkap Penyebabnya

Muhammad Fikri
23 January 2024 19:50

Grayscale Bitcoin Trust ETF (GBTC) di New York Stock Exchange (NYSE) Kamis, 11 Januari 2024, saat Bitcoin melonjak ke US$49.000. (Dok: Bloomberg)
Grayscale Bitcoin Trust ETF (GBTC) di New York Stock Exchange (NYSE) Kamis, 11 Januari 2024, saat Bitcoin melonjak ke US$49.000. (Dok: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Bitcoin meninggalkan posisi terbaiknya dalam satu hari ini dengan penurunan 4,6% dalam 24 jam hingga Selasa (23/1/2024) sore waktu Indonesia. Bitcoin melepaskan diri dari level US$39.000.

Pada pukul 17:00 WIB Bitcoin sebagai aset digital paling berharga berada di posisi US$38.931,9 atau mengalami penurunan 4,5% secara harian. Dalam sepekan Bitcoin anjlok lebih dalam sekitar 9,3%.

Posisi ini relatif terus mengalami tren penurunan dan pada petang di hari yang sama Bitcoin berada pada US$38.873,4. Berbagai analis menyatakan Bitcoin tengah memasuki periode menantang efek penguatan dolar AS, termasuk adanya tekanan jual.

Analis dari Bitfinex dalam catatan Selasa mengatakan sentimen bearish Bitcoin tengah terjadi. “Level harga penting berikutnya untuk bitcoin yang dapat memberikan dukungan diperkirakan antara US$38.000, bahkan US$36.000.”

Faktor kenaikan suku bunga di beberapa wilayah dan penjualan instrumen ETF Spot berlandaskan Bitcoin turut melemahkan BTC, tulis laporan Fundstrat Global Advisors LLC.