Logo Bloomberg Technoz

“Penipuan dan pembobolan di sektor jasa perbankan juga sangat tinggi. Ada soal penipuan dan pembobolan ini yang kita soroti karena 2022 sudah ada perlindungan data pribadi cuma permasalahan ini terus berlanjut dari tahun ke tahun soal penipuan dan pembobolan,” ujarnya. 

Dalam sektor e-commerce, keluhan uang pengembalian (refund) menjadi yang terbanyak. Banyak konsumen yang tidak menerima refund meskipun telah melebihi periode yang telah ditetapkan, jelas Rio Priambodo.

YLKI juga memberikan beberapa catatan, yakni platform belanja online masih ada yang memperjualbelikan barang ilegal atau obat tanpa resep. Keluhan konsumen juga masih seputar perlindungan data pribadi yang lemah, serta konsumen yang menjadi korban penipuan atau pembobolan akun.

Padahal Indonesia sudah memiliki payung hukum merupa undang-undang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP). 

Dari sektor telekomunikasi, YLKI mencatat bahwa infrastruktur internet  Indonesia jadi fokus konsumen. Perlu ada peningkatan, khususnya soal  jaringan fiber optic. Pemerataan jaringan internet harus ke seluruh indonesia, bukan hanya di perkotaan saja. 

“Operator hanya membangun jaringan di perkotaan saja, operator tidak ingin membangun [Base Transceiver Station/BTS] di daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T). YLKI juga mempertanyakan transparansi dana universal service obligation (USO), dana dari konsumen untuk pembangunan infrastruktur internet,” ujarnya. 

Dalam sektor perumahan, aduan soal refund dan pembangunan mangkrak mendominasi yakni masing-masing sebesar 24,7%. Terakhir, aduan soal Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL) mendominasi dalam sektor listrik yang mencapai 54,2%.

“Ini kami dorong pihak PLN dan Kementerian ESDM melakukan perubahan dari sistemnya untuk lebih aktual lagi. Sehingga P2TL tidak makan waktu 5 sampai 10 tahun baru ditertibkan. Tidak perlu menunggu sampai dendanya berapa puluh juta baru ditindak sehingga dapat merugikan konsumen,” pungkasnya.

Secara keseluruhan, pengaduan konsumen tertinggi adalah kasus pinjaman online dengan 180 pengaduan, belanja online dengan kasus 124 pengaduan, telekomunikasi 92 pengaduan, bank 91 pengaduan dan jasa pengiriman 84 pengaduan. 

Namun dalam persentase, sektor jasa keuangan mewakili 38,2% dari total pengaduan. Diikuti oleh sektor platform dagang-el  atau e-commerce  13,1%, sektor telekomunikasi 12,1%, sektor perumahan  6,7%, dan dari sektor kelistrikan 2,4%. 

(dov/wep)

TAG

No more pages