"Program ini berhasil memberdayakan anggota kelompok KWT D'Shafa maupun masyarakat sekitar yang sebelumnya tidak bekerja, kini mendapat penghasilan tambahan," ujar Haryati.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyampaikan komitmen PLN mendukung peningkatan produktivitas dan efisiensi operasional para petani di Indonesia melalui program electrifying agriculture (EA). Melalui program ini, PLN berupaya menciptakan Creating Shared Value (CSV) bagi masyarakat dan lingkungan sekitar lewat berbagai inovasi teknologi kelistrikan.
"Kami berharap kualitas dan kuantitas produktivitas para petani kita dapat meningkat, maju dan modern, termasuk untuk petani Malakasari ini listrik untuk penyiraman serta menunjang smart farming," ujar Darmawan.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya Lasiran mengatakan, PLN siap mendukung metode smart farming sebagai inovasi di sektor pertanian. Menurutnya, metode ini salah satu inovasi yang bisa digunakan oleh petani di perkotaan.
“Pertanian di perkotaan pastinya membutuhkan inovasi tinggi karena lahannya terbatas, termasuk smart farming di Makalasari ini hasilnya luar biasa,” ujar Lasiran.
Lebih lanjut, Lasiran mengatakan akan siap mendukung penuh smart farming dengan keandalan listrik agar hasil panen dan perkembangan produksi maksimal. Saat ini pasokan listrik di Jakarta memilik cadangan 36% dimana masyarakat bisa memanfaatkannya untuk berbagai aspek seperti pertanian, bisnis, industri, rumah tangga, maupun kendaraan listrik.
"Kami di PLN mendukung electrifying agriculture dimana listrik mendukung dunia pertanian seperti di Malakasari ini listrik untuk penyiraman serta menunjang smart farming," kata Lasiran.
(tim)