“Ini ada koridor dari Sumatera ke Jawa, ada koridor Sulawesi, nanti selanjutnya ada koridor dari Kalimantan ke Jawa, kemudian juga ada koridor dari Nusa Tenggara sampai ke Jawa. Kita juga membangun state of the art of technology of smart grid, ini tentu saja termasuk flexible generation, kemudian juga ada smart control design dispatch center,” ujar Darmawan.
Darmawan menegaskan bahwa kerja sama yang terjalin ini bukan sebuah kolaborasi pada satu kawasan tetapi secara global. Maka dari itu, PLN tengah menjalin kerja sama dengan para stakeholder untuk pengembangan smart grid.
“Seperti kemarin kita juga ada kerja sama dengan Global Power System Transformation Consortium (G-PST). Dalam perancangan ini kita membangun suatu sistem dengan state of the art dengan teknologi yang paling canggih sehingga kita mampu menjalankan transisi energi ini berjalan dengan smooth,” tutur Darmawan.
Group CEO and Managing Director TAQA, Jasim Husain Thabet mengatakan antusiasmenya melakukan kerja sama dengan PLN akan mendorong perubahan transformasional yang selaras dengan pengembangan smart grid.
"Fokus pada peningkatan kapasitas untuk memanfaatkan energi terbarukan hingga desain yang lebih sempurna adalah kunci evolusi kita menuju masa depan berkelanjutan," ujarnya.
Jasim menekankan bahwa untuk menciptakan sebuah inovasi yang lebih maju, kolaborasi adalah kunci utama untuk menciptakan sebuah ekosistem distribusi kolaboratif guna mendorong inovasi dan kemajuan teknologi.
"Terima kasih atas dukungan dan inisiatif yang telah diberikan oleh PLN. Bersama-sama, kita membangun masa depan yang lebih terang dan berkelanjutan untuk semua," tutupnya.
TAQA adalah grup utilitas dan energi terdiversifikasi yang berkantor pusat di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, serta memiliki investasi signifikan dalam aset pembangkit listrik, air, transmisi, dan distribusi.
(tim)