Logo Bloomberg Technoz

Sedangkan saham-saham yang melemah dan menjadi top losers antara lain PT Citra Nusantara Gemilang Tbk (CGAS) yang jatuh 25%, PT Humpuss Maritim Internasional Tbk (HUMI) ambruk 24,1%, dan PT Bank Mayapada Tbk (MAYA) anjlok 23,4%.

Pada sore hari ini, sejumlah indeks saham utama Asia juga bergerak menguat dan menghijau. Hang Seng (Hong Kong) terbang 2,64%, Shenzhen Comp. (China) melonjak 0,95%, PSEI (Filipina) menguat 0,58%, Kospi (Korea Selatan) naik 0,58%, Shanghai Composite (China) mencatat kenaikan 0,53%, Weighted Index (Taiwan) menguat 0,33%, KLCI (Malaysia) terangkat 0,33%, menyusul IHSG (Indonesia) yang naik 0,11%.

Pada waktu yang sama, SETI (Thailand) mencatat pelemahan mencapai 0,98%, Straits Time (Singapura) turun 0,44%, Topix (Jepang) merah 0,11%, dan Nikkei 225 (Tokyo) yang terjungkal 0,08%,

Adapun dominan hijaunya Bursa saham Asia terpapar gerak penguatan yang terjadi di New York. Dini hari tadi waktu Indonesia, 3 indeks utama di Wall Street finis di zona hijau.

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) menutup perdagangan dengan kenaikan 0,36% dan juga Nasdaq Composite yang naik 0,32%. Sedangkan S&P 500 menguat 0,22% yang merupakan rekor tertinggi sepanjang sejarah (All Time High/ATH). Kini S&P 500 sudah resmi masuk fase Bull market.

Seperti yang diwartakan oleh Bloomberg News, saham-saham Wall Street mengguncang awal tahun ini di tengah spekulasi bahwa Bank Sentral Amerika Serikat (Federal Reserve/The Fed) akan segera memangkas suku bunga, dan tren kecerdasan buatan akan terus mendorong pertumbuhan laba. 

"Ceritanya berubah untuk saham-saham Bullish," kata David Donabedian dari CIBC Private Wealth US.

"Optimisme investor telah didorong oleh keyakinan bahwa akan ada penurunan suku bunga yang agresif oleh The Fed," tambahnya.

(fad/wdh)

No more pages