Heru berharap dengan langkah ekosistem pangan ini dapat mewujudkan skala ekonomi yang cukup sehingga bisa dilakukan dikembangkan ekosistem berkelanjutan, hingga bagian peternakan. Sehingga para petani tersebut diharapkan bisa naik kelas menjadi pengusaha tani.
"Kemudian yang muda-muda bangga menjadi petani. Yang lebih senior nanti bisa ikut terlibat di dalam ekosistem tersebut, misalnya lewat peternakan. Kenapa? Karena peternakan kan butuh pakan. Pakan dari pertanian. Jadi namanya bukan food estate, kita no food estate, kita akan, kita disebut namanya ekosistem pangan terpadu," pungkasnya.
Program food estate merupakan program pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) yang memiliki konsep pengembangan pangan yang dilakukan secara terintegrasi mencakup pertanian, perkebunan, bahkan peternakan di suatu kawasan. Program kebijakan ini masuk dalam salah satu Program Strategis Nasional (PSN) 2020-2024.
Pengembangan kawasan food estate ditujukan sebagai perluasan lahan untuk meningkatkan cadangan pangan nasional. Saat ini program food estate telah dikembangkan di beberapa daerah seperti Sumatera Utara, Kalimantan Tengah, Sumatera Selatan, dan Nusa Tenggara Timur.
(prc/ain)