Logo Bloomberg Technoz

Mencari Jalan Keluar ‘Jebakan’ PDB 5% Indonesia

Tara Marchelin
10 March 2023 07:58

Ilustrasi Rupiah. (Brent Lewin/Bloomberg)
Ilustrasi Rupiah. (Brent Lewin/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta — Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini dinilai masih memungkinkan untuk mencapai 5%, melanjutkan rerata pencapaian dalam satu dekade teraakhir. Akan tetapi, level pertumbuhan tersebut diproyeksi stagnan lantaran belum ada perbaikan signifikan dalam perekonomian domestik. 

Mantan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menjelaskan rerata pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) tahunan sebesar 5% sebenarnya sudah cukup untuk membawa Indonesia keluar dari dampak pandemi Covid-19. 

“Untuk Indonesia sendiri, kita masih mungkin berada di teritori pertumbuhan sekitar 5% yang menjadi rata-rata pertumbuhan ekonomi kita selama 10 tahun terakhir. Dengan pertumbuhan 5%, kita sudah kembali ke jalur awal dan sudah keluar dari dampak ekonomi pandemi,” kata Bambang dalam peluncuran Indonesia Economic Update Q1 2023, Kamis (9/3/2023). 

Walakin, dia menilai Indonesia akan stagnan pada level pertumbuhan tersebut karena pertumbuhan ekonomi Indonesia masih bergantung pada konsumsi  rumah tangga dan ekspor komoditas. 

Bukan hanya dalam hal light manufacturing atau assembly, tetapi lebih ke high tech manufacturing dan meningkatkan produktivitas, serta competitiveness. Ini satu-satunya solusi kalau Indonesia mau meningkatkan pertumbuhan ekonomi dari 5% ke 6%.

Mantan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro

“Alasan mengapa Indonesia masih terjebak di pertumbuhan ekonomi rata-rata 5% selama 10 terakhir karena kita belum benar-benar melakukan real breakthrough. Pertumbuhan ekonomi kita masih sangat bergantung dengan konsumsi  dan, jika kita lihat ekspor, sangat disayangkan pertumbuhan ekonomi kita juga bergantung pada komoditas,” jelasnya.