Saham-saham LQ45 yang menguat, PT Bank Jago Tbk (ARTO) naik 150 poin ke posisi Rp 2.710/saham, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) naik 110 poin ke posisi Rp 2.210/saham. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) naik 275 poin ke posisi Rp 9.150/saham.
Saham emiten konstruksi BUMN Karya PT Waskita Karya Tbk (WSKT) pada perdagangan Kamis (9/3/2023) kembali anjlok dan menyentuh batas Auto Rejection Bawah (ARB). Emiten BUMN Karya ini terkoreksi 18 poin atau 6,81% dan menutup hari perdagangan pada level Rp 246/saham. Dengan demikian, saham WSKT telah mencatatkan ARB dalam 5 hari terakhir secara berturut-turut.
Kabar dalam negeri, Lana Soelistianingsih Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan bisa stabil di kisaran 5%. Dengan syarat, konsumsi rumah tangga harus dijaga karena komponen ini menjadi penyumbang terbesar dalam pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB).
Bank Indonesia (BI) melaporkan, penjualan ritel yang dicerminkan dengan Indeks Penjualan Riil (IPR) pada Januari 2023 berada di angka 208,2. Terkontraksi 0,6% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy). Secara bulanan (month-to-month/mtm), penjualan eceran juga mencatat kontraksi sebesar 4,4% sejalan dengan normalisasi permintaan masyarakat usai Hari Natal dan Tahun Baru.
Pasar saham Asia mayoritas bergerak di zona merah pada hari ini (9/3/2023). Indeks Hang Seng Hong Kong -0,63%, indeks Kospi -0,53%, indeks Strait Times Singapore -0,43%, dan indeks Shanghai -0,22%. Sementara itu indeks Nikkei 225 +0,63%, dan Dow Jones Index Future dilaporkan -0,09%.
Kabar regional, Kantor Kabinet Jepang melaporkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV-2022 adalah 0,1% secara kuartalan yang disetahunkan (Annualized). Pada kuartal sebelumnya, ekonomi Jepang mengalami kontraksi (Pertumbuhan negatif). Pertumbuhan positif pada kuartal IV-2022 membuat ekonomi Jepang lolos dari resesi.
Dari berita global, Ketua Bank Sentral Amerika Serikat AS Jerome Powell lebih kalem dalam paparan hari kedua di Kongres. Powell menyebut The Fed masih akan menunggu data terbaru soal ketenagakerjaan dan data inflasi, sebelum memutuskan besaran kenaikan suku bunga acuan dalam rapat bulan ini.
Powell menyatakan bahwa ekonomi AS ternyata lebih kuat dari perkiraan, sehingga suku bunga harus naik lebih tinggi dari proyeksi sebelumnya. The Fed juga akan merilis proyeksi ekonomi terbaru. Termasuk arah kebijakan suku bunga yang dicerminkan dalam dot plot.
(fad)