Langkah ini diambil ketika pihak berwenang China sedang mempertimbangkan paket kebijakan untuk menopang pasar saham. Pembuat kebijakan sedang berusaha memobilisasi sekitar 2 triliun yuan (Rp4.389 triliun). Terutama dari rekening offshore perusahaan milik negara, sebagai bagian dari dana stabilisasi untuk membeli saham onshore melalui tautan bursa Hong Kong, seperti yang dilaporkan Bloomberg pada hari Selasa.
Perdana Menteri Li Qiang menyerukan langkah-langkah yang lebih ketat dan efektif untuk menstabilkan pasar pada hari Senin, setelah Indeks CSI 300 acuan jatuh ke level terendah lima tahun. Saham telah dilanda berbagai faktor, mulai dari krisis properti di negara itu hingga meningkatnya ketegangan geopolitik dan kekhawatiran akan spiral deflasi di ekonomi terbesar kedua dunia tersebut.
(bbn)