Logo Bloomberg Technoz

Searah dengan tekanan yang terjadi, PT Pam Mineral Tbk (NICL) turun 2,82% ke posisi Rp206/saham, PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) terdepresiasi 1,56% ke posisi Rp945/saham, PT Central Omega Resources Tbk (DKFT) melemah 1,88% ke posisi Rp104/saham, dan PT Resource Alam Indonesia Tbk (KKGI) drop 1,08% ke posisi Rp366/saham.

Sepanjang Januari ini, harga nikel di London Metal Exchange, melemah mencapai 3,6% secara point-to-point. Dengan terperosok menuju harga US$16.007 per ton pada penutupan Senin. Angka tersebut bahkan menjadi level terendah setidaknya sejak November 2020 kemarin.

Seperti yang diwartakan Bloomberg News, sentimen yang mendorong penurunan harga nikel ialah meningkat pesatnya kelebihan pasokan global. Pasar telah dibanjiri dengan gelombang material baru dari produsen utama, dan terkemuka termasuk Indonesia, ketika pertumbuhan permintaan merosot.

Harga Nikel di Awal Tahun 2024 (Bloomberg)

Lebih jauh, harga nikel telah anjlok mencapai 45% sepanjang 2023, terbebani oleh membanjirnya pasokan murah dari Indonesia, di mana teknik baru untuk memproduksi bahan yang setara dengan baterai mengancam akan mengganggu industri ini.

Analis Komoditas sekaligus Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo mengatakan, penurunan itu tidak lain merupakan imbas dari tekanan oversuplai yang menghantui komoditas mineral penting dalam pembuatan baja nirkarat dan baterai kendaraan listrik tersebut.

"Komoditas ini juga terkena dampak kenaikan persediaan LME, sekitar 69.000 ton pada pertengahan Januari dan lemahnya pemulihan konsumen utama China. Selain itu, kuatnya pasokan dari produsen terkemuka dunia, Indonesia, Filipina, dan Tiongkok mendukung tren penurunan ini," jelasnya.

Berdasarkan perkiraan International Nickel Study Group (INSG), sebuah lembaga organisasi analisis pasar nikel, sebanyak 239.000 mt nikel berpotensi tak terserap pasar pada tahun ini. Adapun perkiraan itu menggulingkan tren lampauan permintaan pada tahun lalu yang sebanyak 223.000 mt.

Mencermati berbagai sentimen tersebut, Sutopo memperkirakan bahwa harga nikel akan diperdagangkan di kisaran US$15.900 per ton hingga Kuartal I-2024, sebelum nantinya berpotensi akan kembali naik atau rebound ke level US$17.000 pada tutup tahun ini.

(fad/aji)

No more pages