Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas melaporkan pada Selasa bahwa sekitar 50 orang Palestina telah tewas dalam pemboman di kota tersebut, sebagian besar dari mereka berada di daerah al-Mawassi.
Sekitar 30.000 warga Gaza yang mengungsi telah tinggal di tenda-tenda dan tempat penampungan sementara di al-Mawassi, yang dinyatakan Israel sebagai zona kemanusiaan yang aman.
Israel mengatakan bahwa pasukannya beroperasi sesuai dengan hukum internasional. Dikatakan bahwa unit-unitnya "bekerja untuk membongkar kerangka kerja militer Hamas, sambil tetap menyadari kompleksitas tugas tersebut, mengingat bahwa Hamas secara sistematis menanamkan dirinya di tempat-tempat seperti rumah sakit dan sekolah."
Tembakan di al-Mawassi memaksa warga untuk melarikan diri lebih jauh ke arah selatan menuju Rafah. Video dan gambar-gambar di media sosial menunjukkan sejumlah warga mengungsi dengan menggunakan kendaraan, gerobak yang ditarik hewan, dan berjalan kaki.
Kantor media pemerintah yang dikelola Hamas mengatakan bahwa lima tempat penampungan di dalam kampus dan sekolah di daerah tersebut dihantam peluru dan tembakan yang dilepaskan dari senjata yang dipasang pada quadcopter yang terbang di daerah tersebut.
Kemajuan pasukan dan pengeboman yang menyertainya semakin membatasi akses ke rumah sakit utama di kota itu, kata kementerian kesehatan.
Khan Younis adalah tempat kelahiran dan kediaman pemimpin Hamas di Gaza, Yahya Sinwar. Israel secara bertahap mendesak masuk ke kota yang luas itu.
Israel dan Hamas telah berperang sejak invasi militan Palestina di Israel selatan pada Oktober 2023, yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan menculik lebih dari 200 orang, menurut para pejabat setempat.
Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola oleh Hamas, yang ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa, mengatakan bahwa lebih dari 25.000 warga Palestina telah terbunuh sejak 7 Oktober.
Sementara itu, negosiasi mengenai pembebasan para sandera tampaknya menemui jalan buntu, dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan kepada keluarga para sandera pada Selasa bahwa tidak ada proposal Hamas yang asli di atas meja.
"Di sisi lain, ada inisiatif kami, yang tidak akan saya jelaskan secara rinci," tambah Netanyahu.
(bbn)