Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta – Harga nikel makin terjerembap sepanjang awal tahun ini, sejalan dengan bayang-bayang isu oversuplai komoditas mineral logam itu, imbas ekstensifikasi produksi dari negara-negara produsen utama termasuk Indonesia.

Analis komoditas sekaligus Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo mengatakan, berdasarkan kalkulasi pelaku pasar, harga nikel telah turun 3,52% sejak awal tahun ini.

"Nikel turun US$576 per mt [metrik ton] atau 3,52% sejak awal 2024, menurut perdagangan contract for difference [CFD] yang melacak pasar acuan untuk komoditas ini," ujarnya saat dihubungi, Selasa (23/1/2024).

Sutopo mengatakan, penurunan itu tidak lain merupakan imbas dari tekanan oversuplai yang menghantui komoditas mineral penting dalam pembuatan baja nirkarat dan baterai kendaraan listrik tersebut.

Harga nikel anjlok ke level terendah sejak 2021./dok. Bloomberg


"Komoditas ini juga terkena dampak kenaikan persediaan LME [London Metal Exchange], sekitar 69.000 ton pada pertengahan Januari dan lemahnya pemulihan konsumen utama China. Selain itu, kuatnya pasokan dari produsen terkemuka dunia, Indonesia, Filipina, dan Tiongkok mendukung tren penurunan ini," tuturnya.

Pasokan Tak Terserap Pasar

Berdasarkan perkiraan International Nickel Study Group (INSG), sebuah lembaga organisasi analisis pasar nikel, sebanyak 239.000 mt nikel berpotensi tak terserap pasar pada tahun ini.

Perkiraan itu membalikkan tren lampauan permintaan pada tahun lalu yang sebanyak 223.000 mt.

Harga nikel turun 45% sepanjang 2023, terbebani oleh membanjirnya pasokan murah dari Indonesia, di mana teknik baru untuk memproduksi bahan yang setara dengan baterai mengancam akan mengganggu industri ini.

Melihat situasi itu, Sutopo memperkirakan bahwa harga nikel akan diperdagangkan sekitar US15.900 per mt hingga akhir kuartal I-2023, sebelum akhirnya akan kembali naik atau rebound ke level US$17.000 pada akhir tahun ini.

Menyitir laman London Metal Exchange (LME) pada penutupan Senin (22/1/2024), harga nikel tercatat berada di US$16.036 atau anjlok 0,74% dari penutupan perdagangan akhir pekan lalu.

(ibn/wdh)

No more pages