Pasokan Tak Terserap Pasar
Berdasarkan perkiraan International Nickel Study Group (INSG), sebuah lembaga organisasi analisis pasar nikel, sebanyak 239.000 mt nikel berpotensi tak terserap pasar pada tahun ini.
Perkiraan itu membalikkan tren lampauan permintaan pada tahun lalu yang sebanyak 223.000 mt.
Harga nikel turun 45% sepanjang 2023, terbebani oleh membanjirnya pasokan murah dari Indonesia, di mana teknik baru untuk memproduksi bahan yang setara dengan baterai mengancam akan mengganggu industri ini.
Melihat situasi itu, Sutopo memperkirakan bahwa harga nikel akan diperdagangkan sekitar US15.900 per mt hingga akhir kuartal I-2023, sebelum akhirnya akan kembali naik atau rebound ke level US$17.000 pada akhir tahun ini.
Menyitir laman London Metal Exchange (LME) pada penutupan Senin (22/1/2024), harga nikel tercatat berada di US$16.036 atau anjlok 0,74% dari penutupan perdagangan akhir pekan lalu.
(ibn/wdh)