Logo Bloomberg Technoz

Amran mengatakan sektor pertanian akan selalu menjadi bantalan ekonomi nasional dan mampu menekan inflasi. Sektor ini pernah mencatat mampu menurunkan inflasi hingga 1,26% pada 2017, sehingga Badan Pangan Dunia (FAO) memberikan apresiasi terhadap swasembada beras.

Indonesia, kata Amran, bahkan sudah menghentikan impor bawang merah sejak 2016. Pada 2017 Indonesia mengekspor bawang merah ke enam negara, salah satunya Thailand. Selain itu, swasembada beras telah mampu dicapai pada 2018, 2019, dan 2020. Komoditas jagung, telur, dan ayam juga swasembada pada tahun 2018. 

“Saya ingin mengingatkan bahwa pertanian itu bukan hanya untuk jadi bahan diskusi, namun pertanian itu harus dikerjakan. Turun ke lapangan, dan itu yang kami lakukan di Kementan,” kata Amran.

Menurut dia, masyarakat tidak bisa melihat kondisi perdagangan komoditas pertanian hanya dengan melihat satu komoditas. Kinerja perdagangan ekspor impor dilihat dari neraca perdagangan antara jumlah total nilai yang diekspor dikurangi dengan jumlah total nilai impor.

Aksi unjuk rasa Greenpeace terhadap perusakan alam di Indonesia (Dok Greenpeace)

Amran mengklaim, selama lima tahun periode awal jabatannya sebagai Mentan PDB sektor pertanian secara konsisten menunjukkan tren positif. Berdasarkan harga konstan 2010 (BPS), pada 2013, PDB sektor pertanian sebesar Rp847,8 triliun dan terus meningkat masing-masing menjadi Rp880,4 triliun pada 2014, dan Rp 906,8 triliun pada 2015. Pada 2016 dan 2017, PDB sektor pertanian kembali meningkat menjadi Rp936,4 triliun dan Rp969,8 triliun.

Hal yang sama juga terjadi pada 2018, di mana PDB sektor pertanian meningkat menjadi Rp1.005,4 triliun. Bahkan saat Pandemi Covid-19 dan ancaman krisis pangan dunia, kontribusi PDB sektor pertanian sempit terhadap PDB Indonesia tahun 2019 sebesar 9,40%, kemudian menjadi 10,20% tahun 2020 dan pada tahun 2021 menjadi 9,85%.

“Besaran PDB pertanian atas dasar harga berlaku adalah Rp 718,4 triliun dari besaran PDB nasional atas dasar harga berlaku pada kuartal III-2023 sebesar Rp 5.296 triliun. Ingat kita baru melewati masa pandemi covid 19 dan ancaman el nino yang kuat. pertanian mampu tumbuh dan berkontribusi baik,” kata dia.

Salah satu faktor yang mendongkrak peningkatan PDB pertanian Indonesia adalah meningkatnya ekspor. Pada kurun waktu yang sama, peningkatan ekspor diperkirakan mencapai 9-10 juta ton. Jika pada 2013 ekspor hanya mencapai 33 juta ton, maka pada 2018 ekspor pertanian mencapai 42 juta ton. Dari sisi nilai, ekspor juga meningkat pesat. Nilai ekspor 2018 mencapai Rp499,3 triliun, atau meningkat 29,7% dibandingkan 2015.

"Ada peningkatan nilai ekspor sebesar Rp1.764 triliun pada kurun waktu 2015-2018," ucap Amran.

Berdasarkan catatan BPS, neraca perdagangan hasil pertanian Indonesia pada kurun waktu 2014 – 2013 memiliki neraca positif dengan nilai Rp11,681 trilliun. 

(mfd/frg)

No more pages