Sentimen tersebut digaungkan oleh para menteri luar negeri Uni Eropa pada Senin menjelang pertemuan di Brussels, di mana mereka akan bergabung dengan para utusan utama dari Israel, Arab Saudi, Yordania, dan Mesir, serta Otoritas Palestina dan Liga Arab.
Menteri Luar Negeri Luksemburg Xavier Bettel mengatakan jika Israel tidak menganggap solusi dua negara sebagai jawaban, maka "mereka sangat terisolasi."
"Dukungan untuk Israel berisiko menyusut dengan sangat cepat ke tingkat yang sangat rendah," kata Bettel, seraya menambahkan bahwa adalah kepentingan mereka untuk datang ke meja perundingan.
Badan kebijakan luar negeri Uni Eropa telah mengajukan gagasan tentang solusi dua negara kepada negara-negara anggota blok tersebut, termasuk bagaimana negara-negara tersebut dapat memberlakukan persyaratan di masa depan untuk melindungi solusi tersebut, menurut seorang pejabat senior Uni Eropa.
Israel menolak penyelesaian untuk Gaza pascaperang yang diusulkan oleh lima negara Arab dengan dukungan AS. Kerangka kerja yang didorong oleh negara-negara Teluk Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Qatar, bersama dengan negara tetangga Israel, Mesir, dan Yordania, menawarkan bantuan dengan syarat pemerintah Israel berusaha untuk mewujudkan negara Palestina.
Ditanya mengenai penolakan pemerintah Israel terhadap negara Palestina, Borrell menekankan bahwa solusi tersebut telah disetujui oleh PBB dan masyarakat internasional.
"Jadi, mereka tidak setuju, kita harus berdiskusi," kata Borrell. "Apa solusi lain yang mereka pikirkan? Untuk membuat semua orang Palestina pergi? Membunuh mereka?"
Kelompok militan Hamas yang didukung Iran, yang ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa, menewaskan 1.200 orang dan menculik 240 orang lainnya dalam serangannya pada 7 Oktober lalu ke wilayah selatan Israel.
Sebagai pembalasan, pasukan Israel mengungsikan sebagian besar dari 2 juta penduduk Gaza dan menewaskan lebih dari 24.000 orang, menurut otoritas kesehatan yang dikelola Hamas. Pada pertengahan Desember, Bank Dunia memperkirakan pemboman Israel telah merusak atau menghancurkan lebih dari 60% infrastruktur Gaza.
Menteri Luar Negeri Belgia Hadja Lahbib mengatakan Belgia berencana untuk menyelenggarakan konferensi perdamaian di Brussel dalam waktu dekat dengan harapan "memulai kembali dialog politik."
Beberapa menteri negara anggota Uni Eropa juga memperbaharui seruan untuk pembebasan sandera Israel yang ditahan oleh Hamas.
(bbn)
