Logo Bloomberg Technoz

UE: Serangan Israel ke Gaza 'Menyemai Kebencian' Bertahun-tahun

News
22 January 2024 19:00

Warga Palestina memeriksa sisa rumah mereka yang hancur akibat serangan Israel di Maghazi, Gaza tengah, Senin (25/12/2023). (Ahmad Salem/Bloomberg)
Warga Palestina memeriksa sisa rumah mereka yang hancur akibat serangan Israel di Maghazi, Gaza tengah, Senin (25/12/2023). (Ahmad Salem/Bloomberg)

Natalia Drozdiak, Ellen Milligan dan Max Ramsay - Bloomberg News

Bloomberg, Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell mengatakan, serangan Israel terhadap Hamas gagal membasmi kelompok militan tersebut. Sementara Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berada di bawah tekanan internasional yang semakin meningkat karena menolak pemerintahan Palestina atas Gaza setelah perang.

Alih-alih menghancurkan Hamas, Israel justru "menyemai kebencian selama beberapa generasi" dengan serangan pembalasannya terhadap kelompok militan di Gaza atas serangannya pada 7 Oktober lalu, Borrell mengatakan kepada wartawan pada Senin, menjelang pertemuan para menteri luar negeri Uni Eropa di Brussels. Dia mendesak semua pihak untuk mulai berpikir secara lebih konkrit mengenai proses perdamaian dua negara.

Dengan meningkatnya jumlah korban sipil dan meningkatnya kekhawatiran akan konflik antara Israel, Iran dan proksi-proksi mereka serta pasukan Amerika Serikat, Israel mendapat tekanan yang semakin besar, termasuk dari sekutu-sekutu dekatnya, karena menolak kemerdekaan Palestina setelah perang melawan Hamas.  

Netanyahu mengatakan minggu lalu bahwa Israel akan bersikeras untuk mempertahankan kontrol keamanan di Gaza dan Tepi Barat, yang diklaim oleh Palestina sebagai sebuah negara di masa depan. Komentar-komentar tersebut memicu teguran dari Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, sementara Menteri Pertahanan Inggris Grant Shapps mengatakan kepada BBC pada Minggu bahwa hal tersebut "sangat mengecewakan."