Untuk bawang putih, pasok awal tahun tercatat sebanyak 143.621 ton, dengan perkiraan produksi tahun ini hanya 18.641 ton. Adapun, total konsumsi tahunan mencapai 651.895 ton dan bulanan sekira 54.325 ton.
Walhasil, neraca bawang putih sampai dengan akhir tahun diperkirakan defisit 489.633 ton. Indonesia diperkirakan membutuhkan impor bawang putih sejumlah 588.689 ton sepanjang tahun ini.
Daging sapi, sementara itu, tersedia sebanyak 56.444 ton pada awal tahun, dengan perkiraan produksi tahun ini hanya 504.779 ton. Adapun, total konsumsi tahunan mencapai 815.651 ton dan bulanan sekira 67.971 ton.
Dengan demikian, neraca daging sapi sampai dengan akhir tahun diperkirakan defisit 254.429 ton. Menurut taksiran Bapanas, Indonesia membutuhkan impor daging lembu sejumlah 318.409 ton pada 2023.
Komoditas ikan, di sisi lain, tersedia sebanyak 196.897 pada awal tahun, dengan estimasi produksi domestik sejumlah 18.29 juta ton pada tahun ini. Konsumsi ikan secara anual mencapai 18,52 juta ton, sedangkan bulanan 1,54 juta ton.
Sampai dengan akhir tahun, neraca ketersediaan ikan di dalam negeri diproyeksikan defisit 34.143 ton. Adapun, rencana impor komoditas tersebut diperkirakan mencapai 266.453 ton.
Mengacu pada data prognosis yang sama, komoditas pangan yang diestimasikan mencukupi sepanjang tahun ini a.l. beras, jagung, bawang merah, cabai besar, cabai rawit, daging ayam ras, telur ayam ras, gula konsumsi, dan minyak goreng.
Ketersediaan beras per awal 2023 mencapai 4,06 juta ton, dengan estimasi produksi domestik tahun ini sebanyak 31,91 juta ton. Konsumsi beras tahunan diestimasikan sejumlah 30,97 juta ton dan bulanan sebanyak 2,58 juta ton.
Hingga akhir tahun ini, neraca ketersediaan beras diperkirakan surplus 5,01 juta ton. Namun, rencana impor beras pada tahun ini tetap diestimasikan sejumlah 433.317 ton.
Untuk gula kristal putih (GKP) atau gula konsumsi, pasok awal tahun mencapai 1,11 juta ton, dengan perkiraan produksi dalam negeri tahun ini sebanyak 2,6 juta ton. Total konsumsi gula tahunan mencapai 3,4 juta ton, sedangkan bulanan 283.460 ton.
Ketersediaan gula konsumsi hingga akhir tahun diperkirakan surplus 308.996 ton, tetapi kebutuhan impor tetap ada dengan jumlah 991.000 ton.
Di sisi lain, untuk minyak goreng, ketersediaan awal tahun mencapai 831.490 ton, dengan produksi domestik diproyeksikan sebanyak 4,94 juta ton pada 2023. Konsumsi tahunan sebanyak 4,87 juta ton, sedangkan bulanan 406.530 ton.
Sampai dengan akhir tahun, neraca minyak goreng diestimasikan mencukupi sebanyak 896.154 ton. Tidak ada rencana impor untuk komoditas ini.
Sekadar catatan, taksasi neraca pangan Bapanas disusun berdasarkan data Sistem Nasional Neraca Komoditas. Khusus untuk beras, angka stok awal tahun dihitung berdasarkan hasil survei stok beras oleh Bapanas.
Untuk komoditas cabai, stok setiap bulan diasumsikan habis. Dengan demikian, tidak ada akumulasi setiap bulannya dan stok akhir tahun merupakan perkiraaan stok cabai pada Desember 2023 yaitu sebanyak 19.363 ton untuk cabai besar dan 26.966 ton untuk cabai rawit.
(wdh)