"Sebagai BUMN kami menyadari betul betapa pentingnya setiap pelaku usaha, terutama industri mempunyai visi yang sama dalam menjaga lingkungan yang berkelanjutan. Sinergi akan terus kami tingkatkan untuk bisa mendukung upaya pemerintah dalam menjaga lingkungan demi masa depan yang lebih baik untuk generasi selanjutnya," kata Darmawan.
Direktur Utama PLN Nusantara Power Ruly Firmansyah menjelaskan kerja sama antara PLN NP dengan PTBA nantinya akan memanfaatkan FABA dari PLTU sebagai material backfilling yang mampu menetralisir air asam bekas tambang milik PTBA.
"FABA hasil pembakaran batubara memiliki sifat basa. Sehingga kerja sama ini merupakan solusi yang tepat sebagai upaya mengembalikan fungsi lingkungan hidup," kata Ruly.
Sementara itu, Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Arsal Ismail menjelaskan bahwa pihaknya senantiasa menerapkan praktik pertambangan yang baik ( Good Mining Practice) melalui berbagai inisiatif dan program. Sinergi dengan PLN ini diharapkan dapat mendukung pencapaian target Net Zero Emissions pada 2060 atau sebelumnya yang ditetapkan Pemerintah.
"Sinergi ini sejalan dengan visi PTBA menjadi perusahaan energi kelas dunia yang peduli lingkungan. Kami berharap kolaborasi PTBA dan PLN dapat membawa manfaat bagi lingkungan dan masyarakat," kata Arsal.
Direktur Operasi dan Produksi PTBA Suhedi menjelaskan, kerja sama ini merupakan kolaborasi yang saling menguntungkan di mana fly ash dan bottom ash dimanfaatkan sebagai material NAF ( Non Acid Forming) penetralisir air asam pada bekas tambang. Potensi penyerapan FABA dari PLTU Bukit Asam 4x65 MW selama periode pemanfaatan 3 tahun mencapai 400 ribu ton.
"Pemanfaatan FABA akan mengurangi pemakaian sumber daya alam, sehingga mendukung konsep pembangunan berkelanjutan yang memperhatikan kelestarian lingkungan," tegasnya.
(tim)