Militer Korea Utara telah melakukan banyak uji coba rudal sejak 2019 dan kemungkinan akan terus memperkuat persenjataannya ke depannya. Harga rudal Korea Utara sekitar US$5 juta dan penjualan rudal ini dapat menjadi pendorong pendapatan asing yang signifikan bagi Korea Utara. Namun, pemberian rudal kepada Putin tidak hanya untuk alasan komersial, tetapi juga untuk memperoleh wawasan teknis dan militer tentang kinerja rudal Korea Utara dalam pertempuran nyata.
Puing-puing rudal yang diduga berasal dari Korea Utara ditemukan di puing-puing serangan di Kharkiv, Ukraina. Hal ini mengindikasikan bahwa rudal ini mungkin telah digunakan dalam serangan tersebut. Jika rudal Korea Utara diperoleh oleh Rusia, jumlah senjata yang bisa digunakan Kremlin untuk menyerang Ukraina akan meningkat.
Selain itu, Kim Jong Un juga berusaha memodernisasi persenjataannya dengan menembakkan hulu ledak jenis baru yang dikatakannya bergerak dengan kecepatan tinggi dan berbelok di udara.
Pasukan Korea Selatan dan Jepang mengerahkan rudal Patriot untuk melindungi wilayah mereka dari ancaman rudal Korea Utara. Meskipun sistem Patriot memiliki kemampuan melacak hingga 100 target, Rusia telah menggunakan rentetan rudal yang berat untuk mengatasi pertahanan Ukraina.
Dalam menanggapi ancaman ini, anggota NATO berjanji untuk meningkatkan produksi dan pengadaan 1.000 rudal Patriot dengan biaya 5,5 miliar dolar AS untuk meningkatkan pertahanan udara Ukraina. Patriot merupakan satu-satunya sistem yang dapat menangani semua jenis rudal.
(bbn)