Pada November, misalnya, penyebab perlambatan pertumbuhan uang beredar adalah karena jumlah uang kartal di luar bank umum dan BPR yang hanya naik 6,3% dari tadinya 6,7%. Begitu juga uang kuasi yang turun tajam, hanya tumbuh 4,9% dari 7,9% di bulan sebelumnya.
Simpanan berjangka di bank juga melambat, hanya tumbuh 4,9% dari semula 6,5%, lalu tabungan lain di bank melanjutkan penurunan tajam hingga -5,4% dari tadinya -4%. Sementara giro valas hanya tumbuh 9,6%, anjlok dari semula tumbuh 20% pada Oktober.
Bank Indonesia dijadwalkan mengumumkan data uang beredar pada hari ini, Senin (22/1/2024).
(rui)
No more pages