Pemerintah Partai Buruh Australia yang berhaluan tengah-kiri meluncurkan strategi imigrasi baru pada bulan Desember untuk menurunkan jumlah imigran baru ke tingkat sebelum pandemi Covid-19. Strategi ini termasuk tindakan keras terhadap penyalahgunaan visa pelajar dan lebih fokus pada perekrutan pekerja berkompeten untuk mengisi kekurangan tenaga kerja dalam berbagai sektor ekonomi.
Australia mengalami tingkat imigrasi yang sangat tinggi pada tahun 2023, dengan lebih dari 500.000 orang memasuki negara itu dalam periode 12 bulan.
Surat kabar The Australian melaporkan pada hari Senin bahwa kategori Visa Investor akan dihapuskan. O'Neil telah mempertimbangkan untuk meninjau visa tersebut pada tahun 2022, dengan menyatakan bahwa ia melihat sedikit alasan untuk mempertahankan pengaturan imigrasi khusus bagi investor kaya.
"Visa ini sebenarnya merugikan kita secara rata-rata, karena orang-orang ini biasanya datang pada tahap akhir kehidupan mereka, seringkali pada akhir karier bisnis mereka dan datang ke Australia untuk menetap dan pensiun," katanya saat itu.
Visa Investor juga telah dikritik oleh lembaga think tank Grattan Institute Australia. Sebuah laporan pada bulan September 2022 menemukan bahwa visa ini memberikan sedikit pendapatan pajak bagi pemerintah Australia, sementara membebani ekonomi dengan biaya layanan yang besar untuk para investor baru tersebut.
(bbn)