Rupiah telah mencatat pelemahan mingguan dalam tiga pekan berturut-turut sehingga kehilangan sedikitnya 1,38% nilainya sejak awal tahun baru ini.
Namun, sebenarnya ada peluang kebangkitan dengan animo asing yang kembali menebal pekan lalu. Bank Indonesia mencatat, pemodal nonresiden mencatat posisi beli bersih sebesar Rp7,66 triliun di pasar keuangan selama periode transaksi 15-18 Januari lalu terutama di pasar Surat Berharga Negara (SBN) dan Sertifikat Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
Bila animo asing ini terus berlanjut, rupiah bisa mendapatkan sokongan yang ia butuhkan agar bergerak lebih stabil menghadapi volatilitas tekanan global.
Secara teknikal nilai rupiah berpotensi melanjutkan tren penguatan pada perdagangan hari ini dengan target menguat menuju Rp15.590-Rp15.550/US$. Level resistance selanjutnya berpotensi terus dan lanjut menguat ke Rp15.525/US$ di kisaran MA-50.
Adapun dalam jangka menengah, atau dalam sepekan ini, rupiah berpotensi membentuk tren Higher High, kian mendekati MA-100, serta ada di trendline channel berpotensi menuju Rp15.510/US$, tercermin dari time frame daily dan menggaris chart dalam tren satu tahun ke belakang.
Apabila rupiah memberikan indikasi pelemahan, support terdekat dapat menuju Rp15.640/US$, sementara kisaran gerak rupiah berada dalam support di antara Rp15.680-Rp15.700/US$.
(rui)