Logo Bloomberg Technoz

“Setelah penantian lebih dari dua tahun, pasar saham mencapai rekor tertinggi baru,” kata Greg McBride dari Bankrate,  seperti yang diwartakan oleh Bloomberg News, Senin (22/1/2024).

“Meredakan tekanan inflasi dan prospek penurunan suku bunga serta melemahnya perekonomian telah memicu minat investor terhadap risiko,” tambahnya.

Para investor juga akan mencermati perkiraan pertama PDB AS kuartal keempat pada Kamis, menyusul pertemuan Bank Sentral Kanada dan Eropa, serta data output ekonomi Korea Selatan dan juga pembacaan awal survei Purchasing Managers Index (PMI) Eropa pada 2024. 

Tim Research Phillip Sekuritas Indonesia memaparkan, di AS, rilis data minggu lalu yang memperlihatkan inflasi (Consumer Price Index/CPI) melampaui ekspektasi dan rilis data terbaru yang memperlihatkan kondisi pasar tenaga kerja tetap ketat memberi gambaran bahwa ekonomi AS masih sehat, meskipun suku bunga acuan berada di level tertinggi dalam dua dekade.

“Pasar tenaga kerja AS masih memperlihatkan ketahanan yang luar biasa di tengah kenaikan suku bunga secara agresif yang di mulai oleh bank sentral AS (Federal Reserve) hampir dua tahun lalu sehingga memperkuat argumentasi dari pejabat tinggi Federal Reserve belakangan ini bahwa mereka tidak akan terburu-buru dalam memangkas suku bunga,” mengutip riset harian Tim Research Phillip Sekuritas.

Kondisi pasar tenaga kerja AS yang masih ketat ini memicu investor untuk menentukan ulang arah dan ekspektasi penurunan suku bunga mereka, di tengah harapan bahwa kebijakan-kebijakan The Fed akan menciptakan soft landing bagi perekonomian AS.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memaparkan, IHSG terkoreksi 0,35% ke 7.272 kemarin, dengan disertai tekanan volume penjualan, namun demikian kontraksi IHSG masih terbatas sebab belum mampu menembus MA-20 nya.

“Cermati support terdekat di 7.152, apabila IHSG menembus support tersebut diperkirakan pergerakan IHSG saat ini sedang membentuk wave c dari wave (ii) sehingga IHSG akan rawan melanjutkan koreksinya menguji ke 7.021-7.111,” papar Herditya dalam risetnya pada Senin (22/1/2024).

Herditya juga memberikan catatan, namun, bila IHSG masih mampu bertahan di atas area tersebut, maka terdapat kemungkinan IHSG akan menguji kembali 7.278-7.307 untuk membentuk wave b dari wave (ii).

Bersamaan dengan risetnya, Herditya memberikan rekomendasi saham hari ini, ADMR, BSDE, ITMG dan PGAS.

Kemudian, Analis Phintraco Sekuritas juga memaparkan, IHSG berpotensi kembali melanjutkan tren konsolidasi dengan support 7.200 pada perdagangan hari ini.

“IHSG kembali uji support 7.200 di Jumat (19/1). Stochastic RSI cenderung bergerak naik dari oversold area bersamaan dengan pembentukan lower shadow panjang. Volume transaksi cenderung turun mengindikasikan tekanan jual mereda. Dengan demikian, IHSG diperkirakan lanjutkan konsolidasi di atas support 7.200 di Senin (19/1),” tulisnya.

Melihat hal tersebut, Phintraco memberikan rangkuman rekomendasi saham hari ini, BBRI, BMRI, BBNI, BRIS, EXCL, BBTN, PGAS dan speculative buy pada MIKA. 

(fad)

No more pages