Logo Bloomberg Technoz

Dari dalam negeri, hari ini Bank Indonesia akan mengumumkan data posisi uang beredar Desember dan laporan hasil survei perbankan kuartal IV-2023. Data terakhir memperlihatkan, peredaran uang di Indonesia mencatat penurunan dua bulan berturut-turut sejak BI secara tak terduga menaikkan lagi bunga acuan pada Oktober demi menopang nilai tukar rupiah. 

Sementara hasil survei perbankan Desember yang dilansir pekan lalu memperkirakan, penyaluran kredit baru pada kuartal IV-2023 diperkirakan tetap tumbuh stabil dibanding kuartal sebelumnya.

Analis memperkirakan, posisi uang beredar uang beredar Desember akan melanjutkan tren penurunan di mana M2 (uang dalam artian luas) diprediksi hanya tumbuh 3%-3,2% dari sebesar 3,2% pada November. "Penurunan itu akan menyeret pula pertumbuhan  outstanding dana pihak ketiga di bank menjadi 3,5%-3,7% pada Desember dari tadinya 3,8%," kata Lionel Prayadi, Fixed Income dan Macro Strategist Mega Capital Sekuritas dalam catatan akhir pekan lalu. 

Analisis teknikal

Secara teknikal nilai rupiah berpotensi melanjutkan tren penguatan pada perdagangan hari ini dengan target menguat menuju Rp15.590-Rp15.550/US$. Level resistance selanjutnya berpotensi terus dan lanjut menguat ke Rp15.525/US$ di kisaran MA-50.

Adapun dalam jangka menengah, atau dalam sepekan ini, rupiah berpotensi membentuk tren Higher High, kian mendekati MA-100, serta ada di trendline channel berpotensi menuju Rp15.510/US$, tercermin dari time frame daily dan menggaris chart dalam tren satu tahun ke belakang.

Apabila rupiah memberikan indikasi pelemahan, support terdekat dapat menuju Rp15.640/US$, sementara kisaran gerak rupiah berada dalam support di antara Rp15.680-Rp15.700/US$.

Analisis Teknikal Nilai Rupiah Senin 22 Januari (Divisi Riset Bloomberg Technoz)

(rui)

No more pages