Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) naik pada perdagangan akhir pekan lalu. Sepanjang minggu, harga CPO pun menghijau.

Pada Jumat (19/1/2024), harga CPO di Bursa Malaysia ditutup di MYR 3.939/ton. Naik 1,13% dibandingkan hari sebelumnya.

Minggu lalu, harga CPO membukukan kenaikan 2,15% secara point-to-point. Ini membuat harga CPO naik 2 pekan berturut-turut.

Persepsi akan keterbatasan pasokan membuat harga CPO terkerek. Produksi CPO Malaysia pada 2024 diperkirakan hanya naik 1% ke 18,75 juta ton. 

Sementara Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) memperkirakan ekspor CPO Tanah Air pada 2024 sebanyak 29 juta metrik ton. Angka ini turun sekitar 4% dibandingkan tahun lalu.

Ekspor diperkirakan turun karena tingginya permintaan dalam negeri baik untuk konsumsi maupun biofuel. Sedangkan pertumbuhan produksi diperkirakan hanya di level moderat, tidak sampai 5%.

“Sampai produksi pulih, maka harga akan terus naik,” ujar Paramalingam Supramaniam, Direktur Pelindung Bestari, seperti dikutip dari Bloomberg News.

Analisis Teknikal

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), CPO berada di zona bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 65,49. RSI di atas 50 mengindikasikan suatu aset sedang dalam posisi bullish.

Akan tetapi, perlu diperhatikan pula bahwa indikator Stochastic RSI sudah berada di 100. Sudah maksimal, sudah sangat jenuh beli (overbought).

Oleh sebab itu, sepertinya harga CPO akan mengalami koreksi sebagai bagian dari fase konsolidasi. Target support terdekat ada di MYR 3.866/ton, yang jika tertembus maka ada risiko turun lagi ke MYR 3.816/ton.

Harga CPO sudah menembus resisten MYR 3.929/ton, sehingga MYR 3.953/ton bisa menjadi target berikutnya. Jika tertembus lagi, maka MYR 3,976/ton akan menjadi resisten berikutnya.

(aji)

No more pages