Bloomberg Technoz, Jakarta - PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI) berencana melakukan aksi Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya 5,79 miliar saham biasa Seri A atau 10% dari modal ditempatkan dan disetor, dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Dari aksi korporasi ini BIPI menargetkan menghimpun dana segar senilai Rp 579 miliar.

Dalam keterbukaan informasi di BEI Rabu (18/1/2023) manajemen memaparkan, dana yang diperoleh dari rencana PMTHMETD akan digunakan untuk modal kerja perusahaan dan pengembangan bisnis, termasuk pembayaran kewajiban-kewajiban perusahaan.

Sehubungan dengan rencana tersebut, BIPI akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada hari Kamis, 23/2/2023 untuk memperoleh persetujuan para pemegang saham terkait rencana PMTHMETD.

Pelaksanaan PMTHMETD akan menyebabkan terjadinya perubahan pada rasio-rasio kinerja perusahaan, terutama pada nilai Aset Perusahaan akan terjadi peningkatan sebesar US$ 37,98 juta (setara dengan sekitar Rp 580 miliar), setara dengan penambahan 5,79 miliar lembar saham (dengan nilai nominal Rp 100 dengan kurs Rp 15.247/$) sehingga Aset Perusahaan akan menjadi $ 1,17 miliar (setara dengan sekitar Rp 17 triliun).

Sama halnya, pada sisi Ekuitas Perusahaan juga akan meningkat menjadi US$ 578,44 juta (setara dengan sekitar Rp 8 triliun). Dengan terjadinya peningkatan nilai Ekuitas, maka Debt to Equity Ratio (DER) BIPI tercatat membaik ke level 1,03x.