Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga-harga komoditas global mengalami penurunan dalam 3 hari terakhir, seperti harga komoditas minyak mentah, natural gas, emas, perak, tembaga, maupun Crude Palm Oil (CPO). Bahkan ada komoditas yang harganya anjlok mencapai 11%.

Penurunan harga komoditas menyusul sentimen kenaikan suku bunga Bank Sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) yang lebih tinggi dari ekspektasi pasar.

Ketua The Fed Jerome Powell memaparkan bahwa pihaknya kemungkinan akan menaikkan suku bunga lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya. Bahkan kenaikan suku bunga bisa lebih cepat jika diperlukan.

Koreksi Harga Natural Gas Dalam 3 Hari Terakhir (Bloomberg)

Dalam rapat The Fed 21-22 Maret 2023 mendatang, memungkinkan kenaikan suku bunga acuan mencapai 50 basis poin (bps). Angka ini lebih tinggi dibandingkan kenaikan 25 bps.

Pernyataan hawkish dari Ketua The Fed kembali membuat para pelaku pasar memilih menempatkan investasinya ke instrumen yang lebih “aman” akan fluktuasi saat ini. Bersamaan dengan terus meningkatkan kekhawatiran atas penurunan permintaan komoditas secara global.

Meskipun dalam paparan hari kedua di Kongres semalam, pesan yang disampaikan Powell lebih kalem. “Kami belum membuat keputusan mengenai rapat Maret ini,” kata Powell di hadapan Komite Jasa Keuangan DPR AS, Rabu (8/3/2023) waktu setempat.

Sentimen selanjutnya datang dari regional, China telah menetapkan target pertumbuhan ekonomi moderat sekitar 5% tahun ini, dengan cenderung menghindari pemberian stimulus besar. Kebijakan ini langsung direspon oleh harga komoditas logam seperti tembaga yang minus mendekati 2%.

Koreksi Harga Tembaga Dalam 3 Hari Terakhir (Bloomberg)

Angka ekspor China mencatatkan penurunan, efek dari turunnya permintaan global. Hal ini menyiratkan salah satu tantangan terbesar bagi pemulihan ekonomi negara-negara pengekspor komoditas, termasuk China. Sementara itu, impor China secara keseluruhan tercatat turun dalam dua bulan pertama 2023. 

Sentimen yang kurang baik juga datang dari OPEC (Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak), Sekretaris Jenderal OPEC Haitham Al-Ghais menuturkan bahwa perlambatan konsumsi minyak mentah di Eropa dan Amerika Serikat menjadi kekhawatiran bagi para pelaku pasar.

Koreksi Harga Minyak Mentah Dalam 3 Hari Terakhir (Bloomberg)

Melansir data Bloomberg, harga minyak mentah (West Texas Intermediate/WTI) dalam perdagangan 3 hari terakhir tercatat drop mendekati angka 3%. Pelemahan harga minyak mentah seirama dengan terkoreksinya harga natural gas yang anjlok 11%.

Harga emas terpantau terus bergerak turun dengan minus 2,34% pada 3 hari terakhir. Harga perak juga bergerak melemah 5,73%. BHarga tembaga yang tercatat terkontraksi 1,91%. Sementara itu harga komoditas pangan seperti Crude Palm Oil (CPO) jatuh 3,85%.

Koreksi Harga Emas Dalam 3 Hari Terakhir (Bloomberg)

Pelemahan harga komoditas global tentunya akan diikuti dengan terkoreksinya kinerja harga saham emiten yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Harga saham PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI) dan PT Energi Mega Persada Tbk (BYAN) yang bergerak pada perdagangan minyak mentah dan gas kompak melemah masing-masing 3,76%; 3,09% dan 2,44%, pada penutupan perdagangan kemarin (8/3/2023).

Koreksi dalam juga terjadi pada emiten PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) yang memproduksi emas, perak, tembaga, dan mineral. Saham MDKA anjlok 4,21%. Emiten emas dan perak pelat merah PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) tercatat minus 2,84%. PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) menyusul pelemahan 2,02% pada penutupan perdagangan kemarin.

(fad/wep)

No more pages