Dalam dokumen visi-misinya, pasangan nomor urut 01 ini tak ketinggalan turut menyoroti sejumlah program soal energi. Pasangan ini berkomitmen untuk memastikan ketersediaan dan ketahanan pasokan energi nasional bersamaan dengan upaya beralih ke energi baru dan terbarukan.
Dari upaya itu, keduanya setidaknya memiliki beberapa poin misi untuk mencapai hal tersebut. Berikut poin-poinnya.
- Membudayakan perilaku hemat energi melalui edukasi masyarakat dan insentif kebijakan, serta memperbaiki ketepatan sasaran subsidi energi melalui pendekatan data dan teknologi.
- Mewujudkan perencanaan produksi dan ekspor energi yang berorientasi kepentingan nasional, dengan mempertimbangkan keamanan suplai dan cadangan dalam negeri.
- Menjalin kerja sama dengan negara-negara produsen energi, termasuk negara-negara di Afrika, Eropa Timur, Amerika Latin, Asia Tengah dan Timur Tengah, untuk mendapatkan energi murah.
- Meningkatkan stok Bahan Bakar Minyak (BBM) nasional hingga ke tingkat yang aman, untuk menjamin ketersediaan BBM dan memungkinkan dilakukannya perencanaan impor yang matang, untuk mendapatkan harga terbaik.
- Memperkuat tata kelola importasi energi, terutama migas, untuk menekan ruang gerak para spekulan guna memberikan harga terbaik bagi rakyat.
- Menerapkan teknologi terkini, untuk memaksimalkan efisiensi eksploitasi,termasuk menerapkan Enhanced Oil Recovery di berbagai sumur minyak bumi di Indonesia yang sudah tua.
- Melakukan renegosiasi dan merealisasikan kesepakatan produksi energi yang tertunda, termasuk proyek Masela.
- Melaksanakan program 'Indonesia Menuju EBT' melalui diversifikasi energi, termasuk bioenergi, panas bumi, air terjun, angin, hidrogen, dan tenaga surya, dengan dukungan pemerintah dari sisi pembiayaan maupun pemetaan potensi, serta dengan memaksimalkan transfer teknologi.
- Memaksimalkan peran panas bumi, di mana Indonesia memiliki sekitar 40% cadangan dunia, sebagai sumber energi penting, dengan mendorong penemuan cadangan terbukti oleh pemerintah untuk menurunkan risiko dan meningkatkan daya tarik investasi.
- Membuka peluang bagi masyarakat dan komunitas, untuk memproduksi EBT dan memasarkannya ke Perusahaan Listrik Negara (PLN), guna mendorong pertumbuhan EBT.
- Mendorong inovasi pembiayaan EBT melalui berbagai pendekatan, termasuk: project development funding, viability gap financing, dan credit enhancement funding.
- Memanfaatkan green financing dengan bunga yang kompetitif, dan merealisasikan peluang carbon trading dan bursa karbon guna mendapatkan sumber pendanaan murah dari luar negeri.
- Membentuk Dana Abadi (Resource Endowment Fund) berasal dari pendapatan sumber daya alam (SDA), yang dialokasikan untuk riset EBT, peningkatan kualitas manusia, dan untuk memberikan insentif bagi penerapan EBT.
- Mendorong penggunaan kendaraan umum oleh masyarakat melalui edukasi, perbaikan sarana-prasarana, peningkatan layanan dan keekonomian harga tiket, yang diikuti dengan konversi menuju kendaraan umum listrik.
Prabowo-Gibran
Sementara itu, Pasangan Prabowo-Gibran menempatkan visi-misi soal energi di nomor 2 dalam dokumen visi-misinya, yakni 'Memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru.
Untuk mencapai swasembada energi, Prabowo-Gibran memiliki sejumlah program kerja.
- Mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil sekaligus menjadikan Indonesia sebagai raja energi hijau dunia (super power) dalam bidang energi baru dan terbarukan (renewables) serta energi berbasis bahan baku nabati (bioenergy).
- Mengembalikan tata kelola migas dan pertambangan nasional sesuai amanat Konstitusi, terutama Pasal 33 UUD 1945.
- Memperbaiki skema insentif untuk mendorong aktivitas temuan cadangan sumber energi baru untuk meningkatkan ketahanan dan kedaulatan energi nasional.
- Merevisi semua tata aturan yang menghambat untuk meningkatkan investasi baru di sektor energi baru dan terbarukan (EBT).
- Mendirikan kilang minyak bumi, pabrik etanol, serta infrastruktur terminal penerima gas dan jaringan transmisi/distribusi gas, baik oleh BUMN atau swasta.
- Memperluas konversi BBM kepada gas dan listrik untuk kendaraan bermotor. Meningkatkan dan menambah porsi energi baru dan terbarukan dalam bauran listrik PLN.
- Melanjutkan program mempensiunkan pembangkit listrik tenaga uap (coal-fired power plant retirement) dengan berdasarkan pada asas keadilan dan keberimbangan.
- Melanjutkan program biodiesel dan bio-avtur dari kelapa sawit.
- Mengembangkan bioetanol dari singkong dan tebu, sekaligus menuju kemandirian komoditas gula.
- Mengembangkan sumber energi hijau alternatif, terutama energi air, angin, matahari, dan panas bumi.
Dalam sebuah kesempatan saat berkampanye, Prabowo subianto pun sempat melontarkan pernyataan jika dirinya terpilih menjadi Presiden pada 2024 nanti, Indonesia tak akan lagi mengimpor BBM. Nantinya, BBM Indonesia akan berbasis biofuel.
Ganjar-Mahfud MD
Menyitir laman dokumen visi-misi yang berjudul ‘Menuju Indonesia Unggul, Gerak Cepat Mewujudkan Negara Maritim yang Adil dan Lestari’, kedua pasangan ini juga mencantumkan program soal isu energi dengan tema besar yakni ‘Mempercepat Perwujudan Lingkungan HIdup yang Berkelanjutan Melalui Ekonomi Hijau dan Biru’.
Dalam tema itu, pasangan Ganjar-Mahfud menempatkan isu sektor energi di dalam kerangka misinya pada nomor 6. Secara garis besar, kedua pasangan itu menginginkan mempercepat perwujudan lingkungan hidup yang berkelanjutan melalui kerangka besar seperti lingkungan hidup berkelanjutan, ekonomi hijau dan biru.
Untuk lingkungan hidup yang berkelanjutan, mereka berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) sebagai upaya mencapai nol emisi atau net zero emission.
Upaya tersebut dicapai melalui;
- Harmoni Hutan untuk Keseimbangan Moratorium deforestasi dan mempercepat reforestasi, reboisasi, restorasi, dan rehabilitasi. Meningkatkan konservasi kawasan hutan sebagai sumber pangan lokal, obat-obatan herbal, air, oksigen, fungsi klimatologis, dan layanan alam bagi kehidupan masyarakat di sekitar hutan.
- Pengelolaan Lingkungan Hidup Berkelanjutan Revitalisasi Daerah Aliran Sungai (DAS), danau, pengembangan kota hijau, industri hijau, dan gerakan kesadaran gaya hidup bebas sampah, serta penerapan regulasi ketat terhadap perusakan lingkungan.
- Adaptasi dan Mitigasi Krisis Iklim Penghijauan wilayah pesisir, ruang terbuka hijau memadai, mitigasi bencana, serta transportasi umum yang nyaman, aman, dan ramah lingkungan diikuti penerapan teknologi digital bagi petani dan nelayan.
- Penerapan ESG Pengintegrasian penilaian risiko lingkungan, sosial dan tata kelola (Environmental, Social, Governance/ESG) sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam sistem ekonomi dan sistem keuangan. KadarKlim – Kampung Sadar Iklim Program promotif di tingkat kampung untuk menahan laju perubahan iklim, dengan fasilitas sanitasi dan drainase yang baik, ruang terbuka hijau, kawasan pejalan kaki, fasilitas publik, dan pengelolaan sampah yang terintegrasi.
Lalu, untuk ekonomi hijau-biru juga setidaknya ada beberapa program yakni;
- Transisi Energi. Melalui program ini, kedua pasangan itu akan melakukan Pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT) sebagai generator pembaharuan yang potensinya yang ditaksir sekitar 3.700 GW secara bertahap untuk kebutuhan energi dalam negeri, sehingga porsi EBT di dalam bauran energi menjadi 25-30% hingga 2029.
- Desa Mandiri Energi. Melalui program tersebut, Ganjar-Mahfud berharap Desa mampu mendayagunakan sumber energi lokal berbasis energi baru terbarukan untuk memasok kebutuhan energinya, sehingga menjadi bagian dari gugus penghijauan ekonomi Indonesia.
- Limbah jadi Berkah. Pengelolaan sampah dan limbah yang terintegrasi dan ramah lingkungan agar berkah ekologi dapat terwujud. Mengubah sampah menjadi peluang tambahan penghasilan alternatif bagi rakyat alias berkah ekonomi (waste to cash).
- Ekonomi Sirkuler. Meminimalkan kerusakan sosial dan lingkungan dengan ganyang plastik dan gebrak polusi melalui pendekatan reduce, reuse, recycle, repair and refabricate (5Rs).
(ibn/wdh)