The Times mengutip ketegangan antara Merida dan Soon-Shiong mengenai pemangkasan dan sanksi editor terhadap para staf yang menandatangani surat mengkritik tindakan Israel di Gaza, serta kematian para wartawan Palestina.
The Times mengungkapkan rencana PHK tersebut pada hari Kamis, menurut surat kabar tersebut, yang mengatakan bahwa hal itu disebabkan oleh defisit anggaran yang melebar.
Soon-Shiong mengatakan bahwa meskipun dia bersedia untuk mensubsidi operasi, pemotongan diperlukan karena menyusutnya pendapatan.
Pemogokan satu hari ini merupakan penghentian kerja pertama yang dipimpin oleh serikat pekerja dalam 142 tahun sejarah surat kabar tersebut, demikian dilaporkan Times.
PHK sejumlah staf yang direncanakan ini menandai putaran ketiga pemangkasan sejak bulan Juni, ketika surat kabar tersebut menghilangkan lebih dari 70 posisi, atau sekitar 13% dari ruang redaksi, demikian dilaporkan Times.
(bbn)