Bloomberg Technoz, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengklaim Indonesia menjadi negara dengan ekonomi terbaik kelima di dunia, setelah pandemi Covid-19. Di sisi lain, terdapat 96 negara yang belum bisa mengatasi masalah ekonominya pasca-pandemi, hingga harus menjadi pasien Dana Moneter Internasional (IMF).

Hal itu disampaikan Kepala Negara saat menghadiri Harlah ke-78 Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Sabtu (20/1/2024) hari ini. Kepala Negara hadir mengenakan kemeja putih berbalut jas biru dengan sarung hijau dan peci hitam. Hadir di acara, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staqut, Ketua Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa dan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.

"Kita patut bersyukur, Indonesia mampu melewati berbagai tantangan dunia dan di dalam negeri. Dua tahun lebih Covid menerpa seluruh dunia, kita mampu mengatasi masalah kesehatan dan ekonomi. Ada 96 negara yang masih belum bisa, kesehatannya sudah bisa, tapi ekonomi terpuruk dan jadi pasiennya IMF," papar Jokowi.

Dia menjelaskan pemerintah berusaha hadir untuk masyarakat, misalnya melalui pemberian subsidi dan bantuan sosial. Hal ini disalurkan melalui sejumlah program, yakni Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, Program Keluarga Harapan, dan program lain. 

"Ini semua diberikan untuk menjaga daya beli masyarakat. Kita tingkatkan untuk menggapai cita-cita kita menggapai Indonesia Emas 2045," kata Jokowi.