Wahyu pun menyarakan agar teknologi face recognition diubah dengan menggunakan E-KTP sebagai verifikasi dan autentifikasi yang aman.
“Harusnya, KTP kita juga kredible, bisa dibaca oleh mesin sehingga KAI sebagai salah satu pengguna indentitas kependudukan cukup menyediakan mesin pembaca untuk membaca KTP kita," ujar dia.
Sebelumnya, sekelompok Hacker dengan nama Stromous menawaran hasil data yang diretas lewat ransomware terbuka pada laman Deepweb. Kelompok ini dikabarkan menjual data penumpang dan pegawai PT KAI. Mereka akan benar-benar menjual seluruh data tersebut seandainya KAI tak memenuhi permintaan tebusan senilai 11,69 Bitcoin atau setara Rp7,73 miliar.
(dec/frg)
No more pages