Sementara itu, limonite diproses lewat smelter berteknologi high pressure acid leaching (HPAL) hidrometalurgi yang menghasilkan produk antara Mixed Nickel-Cobalt Hydroxide Precipitate (MHP), serta produk akhir nikel sulfat dan kobalt sulfat, yang menjadi elemen pembuatan baterai kendaraan listrik.
Sebelumnya, harga nikel anjlok hingga 45% sepanjang 2023. Angka itu merupakan penurunan terbesar sejak 2008. Penurunan itu disebabkan oleh membanjirnya stok dari negara-negara produksi nikel terbesar global seperti China, Kongo, termasuk Indonesia, yang juga menjadi pemasok nikel murah dari pabrik-pabrik yang dibiayai oleh China.
Terhadap hal itu, Irwandy mengatakan, saat ini pihaknya juga tengah turut berupaya menstabilkan harga komoditas penting dalam rantai pasok EV itu. Akan tetapi, dia tak memastikan akan melakukan pengurangan produksi nikel dalam negeri. "Belum tahu."
Cadangan nikel RI
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan bahwa Indonesia setidak masih memiliki 1,2 juta hektar (Ha) lahan tambang nikel yang belum dieksplorasi.
Hal ini disampaikan Sekretaris Badan Geologi Kementerian ESDM Rita Susilawati yang mengatakan, tambang nikel Tanah Air yang baru dieksplorasi saat ini baru mencapai sekitar 800.000 Ha. Total luas lahan cadangan nikel di Indonesia sendiri diperkirakan menembus 2 juta Ha.
"Total sumber daya nikel RI yang belum dieksplorasi saat ini mencapai 17,3 miliar ton bijih dan 174,2 juta ton logam," ujar Rita dalam konferensi pers capaian kinerja badan geologi secara virtual, Jumat (18/1/2024).
Sementara itu, total cadangan pastinya mencapai 5,02 miliar ton bijih dan 55,06 juta ton logam. Cadangan itu juga disebut menjadikan RI sebagai negara yang memiliki cadangan salah satu bahan baku baterai kendaraan atau EV terbesar didunia dengan porsi 23% dari total cadangan global.
Di luar cadangan yang sudah terpetakan itu, Indonesia juga memiliki potensi kandungan nikel di wilayah yang belum tereksplorasi atau greenfield yang tersebar di Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat.
Sementara itu, berdasarkan catatan Direktoral Jenderal Mineral dan Batu Bara (Minerba), total produksi nikel RI sepanjang 2023 tercatat mencapai 193,5 juta ton. Angka tersebut tercatat naik pesat dari capaian produksi atauh sebelumnya atau 2022 yang sebanyak 93,73 juta ton.
(ibn/frg)