“Tahun lalu, itu kan ada revisi ya, awalnya Rp400 triliun, karena ada kendala, macem-macem kendala sehingga target direvisi Rp297 triliun itu tahun 2023. Kualitasnya itu jauh lebih baik tahun 2023 karena ada berapa persen debitur baru, benar-benar ada penambahan debitur baru yang tidak pernah mengambil KUR. Kemudian terjadi naik kelas, jadi dia tetap berada di KUR tapi naik ke kredit komersial,” ujarnya.
Sehingga, Kemenkop UKM berharap kualitas penyaluran KUR di tahun 2024 bakal semakin meningkat. Menurut Yulius, pihaknya tidak hanya semata-mata mengejar kuantitas, melainkan juga kualitas penyaluran KUR.
Sebelumnya, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki melaporkan realisasi penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) per Kamis (21/12/2023) masih Rp250,3 triliun kepada 4,48 juta debitur. Dengan kata lain, sisa realisasi KUR masih sebesar Rp46,7 triliun dari target KUR sebesar Rp297 triliun pada 2023.
Teten menyebutkan bahwa implementasi penyaluran KUR tidak efektif, khususnya untuk KUR tanpa agunan.
“Walaupun regulasi KUR sampai Rp100 juta (tanpa agunan) sudah ada, tapi praktiknya tetap masih diminta agunan,” ujar Teten dalam agenda konferensi pers akhir tahun, di Gedung Smesco Indonesia, Jakarta Selatan, Kamis (21/12/2023)
(dov/ain)