Pemerintah Jepang semakin khawatir dengan tingkat kelahiran yang sangat rendah, saat ini hanya 1,3. Tingkat 2,1 dianggap optimal untuk menjaga kestabilan populasi. Pada tahun 2022, pemerintah setuju untuk mengganti 70% dari biaya fertilisasi in vitro (IVF).
Pembekuan telur adalah salah satu teknologi reproduksi yang dapat membantu memperpanjang kesuburan seorang wanita, tetapi biayanya tinggi. Di Jepang, biaya biasanya berkisar antara ¥300.000 hingga 600.000 tetapi dapat mencapai jutaan.
Teknologi ini juga jauh dari menjadi obat mujarab. Menurut survei yang dilakukan oleh pemerintah Tokyo pada Agustus di 87 klinik dan rumah sakit, hanya sekitar 8,4% orang yang menggunakan telur beku mereka berhasil melahirkan. Tingkat keberhasilan kehamilan menggunakan telur beku juga menurun seiring bertambahnya usia ibu.
Meskipun begitu, menyimpan telur muda dan meningkatkan kemungkinan kehamilan adalah pilihan penting bagi wanita yang belum siap memiliki anak, menurut Noriko Taniyama, yang bekerja di Divisi Dukungan Kesejahteraan Sosial, Anak, dan Dukungan Pendidikan Anak di pemerintah kota.
Tokyo berencana untuk menilai efek pembekuan telur terhadap tingkat kelahiran dengan mengumpulkan data dari para penerima subsidi.
(bbn)