Pemerintah Ekuador mengumumkan bahwa negara itu berada dalam "konflik bersenjata internal," yang menyebabkan kekacauan.
Tak lama setelahnya, kelompok kriminal menyerang studio TV secara langsung. Dalam aksinya, mereka menangkap jurnalis dan petugas polisi.
Sebagai tanggapan atas pengumuman tersebut, geng narkoba ini memulai perang. Petugas yang disandera membaca pernyataan gembong narkoba itu berkata, "kami menyatakan polisi, warga sipil, dan tentara sebagai rampasan perang."
Di tengah kekacauan itu, Jose Adolfo Macias, juga dikenal sebagai Fito, adalah gembong narkoba Los Choneros yang melarikan diri dari penjara akhir pekan lalu.
Presiden Daniel Noboa dari Ekuador kemudian mengumumkan bahwa negara sedang berperang melawan kelompok kriminal hingga gembong narkoba. Selain itu, pemerintah memberlakukan status darurat dan mengerahkan ribuan tentara. Kekerasan meningkat di Guayaquil pada tahun 2021-2022.
(ros)