Bloomberg Technoz, Jakarta - Jaksa Ekuador Cesar Suarez, yang bertugas memerangi kartel narkoba, tewas ditembak saat sedang menyetir pada Rabu (17/1/2023). Menurut Diana Salazar, pengacara publik, Suarez ditembak saat dia mengemudi di Guayaquil.
Dalam video yang disiarkan di X, dia mengatakan, "saya akan dengan tegas mengatakan: kelompok kriminal yang terorganisir, penjahat, dan teroris tidak akan menghentikan komitmen kami terhadap masyarakat Ekuador."
Kantor Kejaksaan Agung tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Sementara itu, NBC News melaporkan bahwa polisi Ekuador sedang berusaha mencari orang yang membunuh Suarez. Suarez adalah jaksa yang menyelidiki kasus serangan kelompok kriminal ke stasiun televisi pada 9 Januari.
Selama penyelidikan, dia sempat menyatakan bahwa tidak ada perlindungan polisi.
Sebelum menangani kasus ini, Suarez menangani kasus Metastasis yang melibatkan gembong narkoba Ekuador dan diduga mendapat perlakuan yang baik dari hakim, jaksa, polisi, dan pejabat tinggi.
Pemerintah Ekuador mengumumkan bahwa negara itu berada dalam "konflik bersenjata internal," yang menyebabkan kekacauan.
Tak lama setelahnya, kelompok kriminal menyerang studio TV secara langsung. Dalam aksinya, mereka menangkap jurnalis dan petugas polisi.
Sebagai tanggapan atas pengumuman tersebut, geng narkoba ini memulai perang. Petugas yang disandera membaca pernyataan gembong narkoba itu berkata, "kami menyatakan polisi, warga sipil, dan tentara sebagai rampasan perang."
Di tengah kekacauan itu, Jose Adolfo Macias, juga dikenal sebagai Fito, adalah gembong narkoba Los Choneros yang melarikan diri dari penjara akhir pekan lalu.
Presiden Daniel Noboa dari Ekuador kemudian mengumumkan bahwa negara sedang berperang melawan kelompok kriminal hingga gembong narkoba. Selain itu, pemerintah memberlakukan status darurat dan mengerahkan ribuan tentara. Kekerasan meningkat di Guayaquil pada tahun 2021-2022.
(ros)