Sedangkan saham-saham yang jatuh dan menjadi top losers antara lain PT Petrindo Jaya KreasiTbk (CUAN) yang turun 9,92%, PT Sillo Maritime Perdana Tbk (SHIP) anjlok 9,45%, dan PT Falmaco Nonwoven Industri Tbk (FLMC) ambruk 8,11%.
Di Asia, sejumlah indeks saham kompak menapaki jalur hijau. Pada pukul 13:25 WIB, TW Weighted Index (Taiwan) memimpin penguatan dengan kenaikan 2,63%, Nikkei 225 (Tokyo) berhasil menguat 1,4%, Kospi (Korea Selatan) yang menguat 1,35%, Topix (Jepang) menguat 0,72%, Ho Chi Minh Stock Exchange (Vietnam) terdongkrak 0,64%, Straits Times (Singapura) terbang 0,4%, SETI (Thailand) melejit 0,33%, dan KLCI (Malaysia) terdepresiasi 0,26%.
Sedang indeks saham Asia lainnya terperosok di zona merah, yaitu Hang Seng (Hong Kong) jatuh 0,72%, Shenzhen Comp. (China) turun 0,47%, juga Shanghai Composite (China) drop 0,24%, dan PSEI (Filipina) terjungkal 0,02%.
Bursa saham Asia tersengat sentimen positif dengan yang terjadi di New York. Dini hari tadi waktu Indonesia, 3 indeks utama di Wall Street finis di zona hijau.
Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) menguat 0,54%. Sedangkan S&P 500 dan Nasdaq Composite melejit dengan kenaikan masing-masing 0,88% dan 1,35%.
Seperti yang diwartakan Bloomberg News, pelaku pasar global melihat adanya tren data tenaga kerja yang menguat, sehingga membuka peluang bagi pejabat The Fed untuk mencari alasan untuk segera memangkas suku bunga acuan.
“Mengingat kekuatan ekonomi AS, sulit untuk menjadi terlalu Bearish pada saat ini,” kata Chris Zaccarelli, Independent Advisor Alliance, Jumat (19/1/2024).
“Pesimisme dan keraguan yang meluas terhadap pasar saham dan perekonomian adalah sinyal yang berlawanan dan salah satu alasan terbaik untuk menentang hal tersebut. Ketika orang-orang skeptis telah berubah, pasar akan kembali rentan terhadap guncangan besar, namun kita belum mencapai titik tersebut,” tambahnya.
(fad)