Logo Bloomberg Technoz

Netanyahu Kekeuh Tolak Pembentukan Negara Palestina

Delia Arnindita Larasati
19 January 2024 14:10

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu usai bertemu PM Inggris di London, Inggris, Jumat (24/3/2023). (Chris J. Ratcliffe/Bloomberg)
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu usai bertemu PM Inggris di London, Inggris, Jumat (24/3/2023). (Chris J. Ratcliffe/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan kepada Amerika Serikat (AS) dirinya menentang pendirian negara Palestina setelah konflik di Gaza berakhir.

Dalam sebuah jumpa pers pada Kamis (18/1/2024), seperti diberitakan BBC, Netanyahu bersumpah untuk terus melanjutkan serangan di Gaza "sampai mencapai kemenangan penuh". Dia juga bersumpah untuk menghancurkan Hamas dan mengembalikan sandera Israel yang tersisa. 

Lebih lanjut, Netanyahu mengatakan prosesnya bisa memakan waktu "berbulan-bulan lagi".

Pernyataan Netanyahu dibuat setelah laporan pada Rabu (17/1) yang mengatakan pemerintahan Joe Biden telah mengabaikan PM untuk mengajukan solusi dua negara. Sebelumnya, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken juga mengatakan Israel tidak dapat mencapai "keamanan sejati" tanpa membuka jalan untuk terciptanya negara Palestina.

"Siapa pun yang berbicara tentang 'hari setelah Netanyahu', pada dasarnya berbicara tentang pendirian negara Palestina dengan otoritas Palestina," ungkapnya seperti dikutip dari Times of Israel.