Logo Bloomberg Technoz

John Harney - Bloomberg News

Bloomberg, Militan Houthi di Yaman menembakkan rudal ke sebuah kapal komersial milik Amerika Serikat (AS) pada Kamis (18/1/2024), di hari yang sama ketika Presiden Joe Biden mengakui bahwa serangan udara AS belum menghentikan serangan di Laut Merah.

Komando Pusat AS mengatakan dalam sebuah pernyataan yang diunggah di platform media sosial X bahwa Houthi meluncurkan dua rudal balistik anti-kapal ke arah kapal Chem Ranger, sebuah kapal tanker yang dioperasikan oleh Yunani. Ini adalah serangan ketiga kalinya dalam tiga hari.

"Awak kapal mengamati rudal-rudal tersebut menghantam air di dekat kapal. Tidak ada korban luka atau kerusakan pada kapal," kata Komando Pusat dalam pernyataan tersebut.

Peta Laut Merah (Dok: Bloomberg)

"Apakah mereka menghentikan Houthi? Tidak. Apakah mereka akan melanjutkannya? Ya," kata Biden tentang upaya udara melawan Houthi yang dimulai seminggu yang lalu.

Sehari sebelumnya, militer Amerika menargetkan 14 rudal Houthi sebelum tengah malam waktu Yaman. Rudal-rudal tersebut siap diluncurkan dan merupakan "ancaman yang akan segera terjadi terhadap kapal-kapal dagang dan kapal-kapal Angkatan Laut AS di wilayah tersebut," kata Komando Pusat.

Serangan udara tersebut dilakukan setelah kapal Genco Picardy milik Amerika diserang oleh pesawat tak berawak di Teluk Aden, dekat ujung selatan Laut Merah.

Bahaya terhadap pelayaran komersial di Laut Merah telah mulai mengganggu pengiriman hasil bumi dan mengancam perlambatan inflasi pangan.

Pada Rabu, pemerintahan Biden mengumumkan bahwa mereka akan menempatkan Houthi, yang didukung oleh Iran, kembali ke dalam daftar terorisme global sebagai upaya untuk memotong kemampuan kelompok ini untuk mendanai serangan-serangannya. Langkah ini membalikkan keputusan Biden sebelumnya untuk menghapus sebutan teror Houthi untuk memastikan bantuan kemanusiaan mengalir ke Yaman setelah perang saudara selama bertahun-tahun.

(bbn)

No more pages