Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kredit perbankan diperkirakan kembali melambat pada Januari ini setelah mencatat sedikit ekspansi pada akhir tahun, berdasarkan hasil survei terbaru yang dirilis oleh Bank Indonesia hari ini, Jumat (19/1/2024).

Perlambatan penyaluran kredit pada Januari 2024 kebanyakan karena kontraksi pengucuran kredit investasi dengan nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) -3,4% dari SBT 66,9% pada Desember. Sementara kredit modal kerja, dan kredit konsumsi serta kredit pemilikan rumah diprediksi masih akan meningkat pertumbuhannya bulan ini.

Semua kelompok bank diperkirakan mencatatkan penurunan penyaluran kredit dan pembiayaan baru terutama bank daerah yang mencatat SBT -15,3%. Sementara di kelompok bank umum juga turun tajam dari SBT 76,5% menjadi 12,2%, sedangkan bank umum syariah turun lebih kecil dari 100% menjadi 85,9%.

Hasil Survei Permintaan dan Penawaran Pembiayaan Perbankan seri Desember yang baru dirilis oleh Bank Indonesia hari ini mencatat, permintaan pembiayaan korporasi sampai tiga bulan ke depan yaitu hingga Maret 2024, masih akan melambat. 

Para pelaku usaha masih lebih banyak memakai dana sendiri untuk memenuhi kebutuhan dana tiga bulan mendatang. Kebutuhan dana juga masih banyak yang ditutup memakai pinjaman dari induk usaha, dan pemanfaatan fasilitas kelonggaran tarik. Baru setelah itu pelaku usaha menimbang untuk mengajukan pinjaman tambahan ke perbankan dalam negeri.

Industri pengolahan keluar sebagai satu-satunya kelompok yang memperkirakan peningkatan kebutuhan pembiayaan dalam tiga bulan ke depan. Sementara lapangan usaha lain seperti industri pertanian, pertambangan, konstruksi, perdagangan dan jasa keuangan dan pergudangan, kesemuanya menurun. 

Permintaan kredit rumah tangga 

Bila korporasi masih cenderung menahan diri perihal pengajuan kredit pada perbankan, hal sedikit berbeda terjadi di kelompok nasabah rumah tangga. 

Berdasarkan hasil survei yang sama, permintaan pembiayaan oleh rumah tangga ke depan diperkirakan masih tumbuh dengan SBT 7,4% pada Desember, naik dari bulan sebelumnya di SBT 6,9%.

Namun, rencana permintaan kredit dari rumah tangga kebanyakan baru ada 12 bulan ke depan. Nasabah rumah tangga banyak yang berniat mengajukan kredit multiguna dalam tiga bulan ke depan, disusul oleh kredit kendaraan bermotor dan kredit pemilikan rumah. "Namun demikian, persentase responden yang akan mengajukan keempat jenis kredit tersebut lebih rendah dibanding [survei] bulan sebelumnya," kata BI.

Bank Indonesia dalam pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur Rabu lalu mengungkapkan pertumbuhan kredit pada 2023 mencapai 10,38%, berada di batas atas target BI tahun lalu di 9%-11%.

Sementara untuk tahun ini, BI memperkirakan kredit perbankan akan tumbuh di kisaran 10%-12% seiring dengan meredanya ketidakpastian global yang diharapkan bisa mendongkrak aktivitas ekonomi lebih bergairah.

(rui)

No more pages