Industri pengolahan keluar sebagai satu-satunya kelompok yang memperkirakan peningkatan kebutuhan pembiayaan dalam tiga bulan ke depan. Sementara lapangan usaha lain seperti industri pertanian, pertambangan, konstruksi, perdagangan dan jasa keuangan dan pergudangan, kesemuanya menurun.
Permintaan kredit rumah tangga
Bila korporasi masih cenderung menahan diri perihal pengajuan kredit pada perbankan, hal sedikit berbeda terjadi di kelompok nasabah rumah tangga.
Berdasarkan hasil survei yang sama, permintaan pembiayaan oleh rumah tangga ke depan diperkirakan masih tumbuh dengan SBT 7,4% pada Desember, naik dari bulan sebelumnya di SBT 6,9%.
Namun, rencana permintaan kredit dari rumah tangga kebanyakan baru ada 12 bulan ke depan. Nasabah rumah tangga banyak yang berniat mengajukan kredit multiguna dalam tiga bulan ke depan, disusul oleh kredit kendaraan bermotor dan kredit pemilikan rumah. "Namun demikian, persentase responden yang akan mengajukan keempat jenis kredit tersebut lebih rendah dibanding [survei] bulan sebelumnya," kata BI.
Bank Indonesia dalam pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur Rabu lalu mengungkapkan pertumbuhan kredit pada 2023 mencapai 10,38%, berada di batas atas target BI tahun lalu di 9%-11%.
Sementara untuk tahun ini, BI memperkirakan kredit perbankan akan tumbuh di kisaran 10%-12% seiring dengan meredanya ketidakpastian global yang diharapkan bisa mendongkrak aktivitas ekonomi lebih bergairah.
(rui)