Dengan sikap hawkish tersebut, pelaku pasar global terus melanjutkan penurunan ekspektasi terhadap kapan tepatnya pivot suku bunga acuan Federal Reserve dimulai. Probabilitas pivot pada Maret terus melemah menjadi 54,6% dari yang tadinya sempat melampaui 70%.
“Pandangan saya saat ini adalah pemotongan pertama kami akan dilakukan pada Kuartal ketiga tahun ini, dan kami hanya perlu melihat bagaimana perkembangan datanya,” kata Bostic sebelumnya pada Kamis. Dia menambahkan bahwa dia akan terbuka untuk mengambil tindakan lebih cepat jika inflasi turun “Jauh lebih cepat” dari perkiraannya.
Tim Research Phillip Sekuritas Indonesia memaparkan, investor mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga pasca rilis data penjualan ritel AS dan bantahan dari sejumlah pejabat tinggi Bank Sentral. Penjualan ritel di AS tumbuh 0,6% mtm (+5,6% yoy) di Desember, menyusul kenaikan 0,3% mtm (+4.0% yoy) di November, dan lebih tinggi dari ramalan pasar yang naik 0,4% mtm.
“Data ini memperlihatkan bahwa belanja konsumen masih memiliki ketahanan yang solid sehingga menghapus kekhawatiran pertumbuhan ekonomi akan melambat di akhir tahun 2023. Dengan demikian, harapan bahwa Federal Reserve akan mulai menurunkan suku bunga acuan paling cepat di bulan Maret semakin terkikis,” mengutip riset harian Tim Research Phillip Sekuritas.
(fad)