Serangan terhadap kapal-kapal ini juga memengaruhi pasokan bahan baku dan barang-barang konsumen. Pengiriman minyak dari negara-negara seperti Irak dan Arab Saudi terganggu, dengan sekitar 6 juta barel minyak mentah dari Irak dialihkan.
Rute pengiriman yang memutar melalui Afrika meningkatkan permintaan bahan bakar kapal di wilayah tersebut. Di pasar gas, pemasok telah berhenti menggunakan Terusan Suez, yang merupakan jalur penghubung antara Eropa dan Asia melalui Laut Merah.
Dampak serangan ini juga dirasakan oleh Jepang, yang menghentikan transit melalui jalur pengiriman utama mereka. Beberapa perusahaan perkapalan lainnya seperti Torm, Stena Bulk, dan Hafnia juga mengalami gangguan dalam operasional mereka.
Kondisi rumit di wilayah konflik membuat perencanaan dan keamanan menjadi sulit. Houthi sebelumnya hanya menargetkan target yang terkait dengan Israel, tetapi setelah serangan udara yang dilakukan oleh AS dan Inggris, mereka mengumumkan bahwa mereka juga mengincar kapal-kapal dari AS dan Inggris.
Krisis ini memiliki implikasi global, dengan perlambatan perdagangan internasional dan ketidakpastian dalam rantai pasokan. Petugas AS mencatat bahwa dampak krisis terbatas pada rantai pasokan AS dan harga energi, sementara rute perdagangan yang lebih penting adalah bagi Asia dan Eropa.
Situasi ini mengingatkan kita akan kerentanan dan ketergantungan negara-negara terhadap jalur pengiriman yang kritis, serta ancaman yang muncul dari konflik regional terhadap stabilitas ekonomi global.
(bbn)