Logo Bloomberg Technoz

Fund Manager Kakap Sebut Bunga The Fed Bisa Naik Hingga 6%

Ruisa Khoiriyah
08 March 2023 19:11

Kantor pusat Blackrock di New York, Amerika Serikat (Jeenah Moon/Bloomberg)
Kantor pusat Blackrock di New York, Amerika Serikat (Jeenah Moon/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pengelola dana kelas kakap global mulai menimbang bahwa bunga acuan The Fed di level 6% sebagai sebuah kemungkinan yang wajar, menyusul sinyalemen terakhir yang dilempar otoritas moneter Amerika dan perkembangan inflasi yang masih tinggi. Itu akan menjadi kabar buruk bagi pasar emerging market termasuk Indonesia.

Dua global fund manager yang mengelola dana triliunan dolar yaitu Blackrock Inc dan Schroders Plc termasuk kalangan yang mempersoalkan perihal apa yang akan terjadi bila bunga The Fed memuncak hingga 6%. 

Sampai akhir bulan lalu, investor di pasar obligasi, saham dan valas masih memiliki optimisme bahwa puncak suku bunga The Fed sudah dekat. Namun, pernyataan terbaru Jerome Powell, Chairman The Fed pada Selasa malam, memicu ekspektasi lebih tinggi lagi terhadap kenaikan bunga bulan ini. Pelaku pasar memprediksi puncak bunga The Fed sebesar 5,6%, dari tadinya diprediksi di posisi 5% pada akhir tahun lalu.

Pelaku pasar surat utang telah menaikkan ekspektasi resesi hingga dua kali lipat hingga melejitkan dolar AS dan menekan harga saham di negeri paman sam dan di Asia Pasifik terkapar.

Gap inversi US Treasury tercatat semakin lebar sejak 1981, mengindikasikan pasar bersiap hadapi resesi beberapa kuartal ke depan (Bloomberg)

Menilik pasar tenaga kerja yang masih kuat dan inflasi yang masih ketat, sampai Januari lalu inflasi AS masih di posisi 6,4%, para fund manager kakap membuka kemungkinan terhadap kenaikan bunga The Fed hingga 6%.