‘‘Saya menolak tuduhan-tuduhan dalam dakwaan tersebut dan sekarang akan fokus untuk membersihkan nama baik saya,‘‘ tulis Iswaran dalam surat pengunduran dirinya kepada Lee yang dipublikasikan setelah dakwaan tersebut diumumkan.
Tuduhan-tuduhan tersebut termasuk dua tuduhan korupsi, 24 tuduhan mendapatkan ‘‘barang berharga‘‘ dari seseorang yang berurusan dengan dia sebagai pegawai negeri, dan satu tuduhan menghalangi keadilan.
Lee, 71 tahun, berencana untuk menyerahkan tampuk kekuasaan kepada wakilnya Lawrence Wong pada November dalam sebuah suksesi yang telah lama ditunggu-tunggu.
Skandal korupsi ini merupakan salah satu dari serangkaian kontroversi yang telah mengguncang PAP, dimana dua anggota parlemen secara tak terduga mengundurkan diri karena perselingkuhan.
Pada September, putra mantan perdana menteri Goh Chok Tong termasuk di antara empat orang yang didakwa atas pelanggaran perdagangan palsu.
Iswaran dan Ong telah berinteraksi selama bertahun-tahun, dengan peran menteri perdagangan dan transportasi yang bersinggungan dengan taipan properti yang dikenal karena membantu membawa Grand Prix Formula Satu ke Singapura.
Tuduhan tersebut mencakup bantuan yang diduga diperoleh mantan menteri tersebut dari Ong, seperti tiket pertunjukan musikal di West End, mulai dari Kinky Boots, Book of Mormon, hingga Waitress.
Dia juga diduga mendapatkan tiket pertandingan sepak bola Inggris, terbang dengan jet pribadi Ong, menginap di Four Seasons Doha selama satu malam seharga S$4.
Kejaksaan Agung mengatakan bahwa mereka akan memutuskan nasib Ong dan yang lainnya setelah kasus yang menimpa Iswaran selesai.
Kasus yang menimpa Iswaran sebagai Menteri Transportasi Singapura adalah pukulan besar bagi Singapura, yang senantiasa dianggap sebagai salah satu negara paling bebas korupsi di dunia. Skandal ini juga mengusik kepercayaan publik terhadap pemerintahan dan menimbulkan pertanyaan tentang apakah ada praktik korupsi lainnya di kalangan pejabat.
Para pengamat memperkirakan bahwa penggantian Iswaran dalam kabinet akan menjadi tantangan besar bagi Perdana Menteri Lee, yang sedang mencari cara untuk memperkuat pemerintahan dan menjaga integritasnya di tengah-tengah situasi politik yang kompleks.
(bbn)
