Logo Bloomberg Technoz

2 Proyek Migas Raksasa RI Digantung Rusia, Segini Investasinya

Sultan Ibnu Affan
18 January 2024 11:10

Seorang pekerja mengenakan jaket keselamatan bermerek saat bekerja di anjungan pengeboran yang dioperasikan oleh Rosneft PJSC/Bloomberg-Andrey Rudakov
Seorang pekerja mengenakan jaket keselamatan bermerek saat bekerja di anjungan pengeboran yang dioperasikan oleh Rosneft PJSC/Bloomberg-Andrey Rudakov

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kepastian rencana investasi proyek minyak dan gas bumi (migas) Rusia di Indonesia hingga kini masih belum menemui kejelasan, setelah Moskwa terlibat konflik dengan Ukraina sejak Februari 2022.

Akibat konflik yang hingga kini masih terus memanas itu, beberapa investasi hulu migasnya pun ikut mandek lantaran korporasi Rusia mendapat beberapa sanksi dari dunia internasional, terutama negara-negara Barat pada akses pendanaan, teknologi hingga jasa konstruksi kilang.

Rusia sendiri memiliki 2 poyek hulu migas besar di Indonesia, yakni PJSC Rosneft Oil Company di proyek grass root refinery  (GRR) Kilang Tuban, dan JSC Zarubezhneft – BUMN migas Rusia di Blok Tuna.

Terhadap proyek GRR Tuban, proyek itu sejatinya akan dijadikan proyek strategis nasional (PSN). Mengutip laman Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP), proyek itu dirancang untuk produksi minyak hingga 300.000 barel/hari dan menelan nilai investasi Rp238,25 triliun.

Proyek itu nantinya bakal digarap oleh subholding Pertamina, yakni PT Pertamina Kilang Internasinal (KPI), bersama dengan Rosneft, meski saat ini masih belum ada kejelasan.