Samsung, yang tahun lalu kalah dari Apple dalam penjualan smartphone — dengan produk iPhone— mencoba meraih keunggulannya kembali. Samsung juga jadi produsen perangkat yang aktif dalam perlombaan untuk mengintegrasikan AI pada produknya.
TM Roh, kepala bisnis seluler Samsung mengatakan pihaknya menetapkan target ambisius untuk meningkatkan penjualan produk unggulannya secara substansial, dan mengambil pendekatan hybird untuk menggabungkan teknologi AI miliknya dengan teknologi milik Google.
"Yang paling penting adalah pengalaman pengguna. Kami selalu terbuka untuk berkolaborasi dengan mitra kami dalam bidang-bidang baru di industri mobile,” kata dia sebuah wawancara di San Jose, California.
Pola partnership akan menjadi elemen utama, dengan Samsung sebelumnya telah bekerja sama dengan pendukung OpenAI, Microsoft Corp. Samsung juga memiliki perjanjian dengan Google terkait sistem operasi Android.
Samsung dan Google memulai tahun ini dengan mengumumkan bahwa mereka akan mengurangi duplikasi dalam bersaing dengan AirDrop milik Apple dan menyatukan satu fitur Android Quick Share.
Rilis dilakukan 17 Januari di San Jose, California. Samsung melabeli kampanye S24 “Galaxy AI is coming”. Kemampuan AI yang ditanamkan telah menjadi perhatian banyak pecinta smartphone dunia sejak awal tahun 2024.
Samsung merupakan pembuat chip memori terbesar di dunia, dengan menghabiskan tahun 2023 untuk menelaah keinginan para penggunanya dan menyesuaikan fitur-fitur AI baru guna meningkatkan daya tarik pada perangkat baru mereka.
Meskipun AI dan pembelajaran mesin telah lama digunakan di ponsel, munculnya AI negeratif seperti ChatGPT dari OpenAI telah memicu kesibukan untuk menghadirkan layanan yang lebih canggih secara langsung di tangan pengguna.
Lee Changmin, analis di KB Securities, berpendapat fitur terkait AI di HP ponsel akan memberikan kenyamanan dan dapat mendorong konsumen untuk mengganti ponsel mereka.
Beberapa saham berkapitalisasi kecil yang terkait dengan AI di Korea telah mengalami kenaikan sebelum S24 diluncurkan, dan mungkin akan bergerak lagi setelah peluncurannya, dengan faktor penentunya adalah kualitas dari fitur-fitur baru Samsung yang ditambahkan.
Analis KB Securities, termasuk Lee, memperkirakan bahwa Samsung mungkin akan mengalami penjualan Galaxy S terbaiknya dalam delapan tahun terakhir dengan generasi barunya tersebut..
Rencana Samsung tidak terbatas pada handset baru, karena perusahaan berencana untuk meluncurkan fitur-fitur AI pada beberapa model sebelumnya di seri Galaxy S pada paruh pertama tahun ini, kata Roh.
Perusahaan ini mencatat pertumbuhan dua digit pada Samsung Galaxy S22 dan S23 tahun lalu, sehingga yakin dapat mengulangi prestasi tersebut.
Meski demikian pasar smartphone global telah mengalami kelesuan selama bertahun-tahun dan kembali turun tahun lalu. Pengiriman Samsung turun 13,6% pada tahun 2023, menurut perkiraan IDC.
Roh memperkirakan capaian Samsung akan membaik pada tahun 2024 efek AI. Fitur ini dipercaya sangat dibutuhkan ke dalam kategori tersebut.
Banyak konsumen juga akan melakukan peningkatan setelah ledakan penjualan pada tahun 2021, dengan siklus peningkatan yang biasa terjadi sekitar tiga tahun, tambahnya.
Roh, seperti beberapa perkiraan pasar, percaya pengiriman smartphone global akan meningkat sekitar 5% hingga 6% tahun ini, meskipun ia berharap dapat mengungguli konsensus dengan perangkat baru Samsung.
Samsung melihat ada ruang untuk mendapatkan kembali posisinya pasca kekalahan dari Apple tahun 2023.
Hal ini karena AI - meskipun berisiko membuat konsumen kelelahan dengan hype yang berlebihan - bukanlah sebuah mode, kata Roh. Seperti era internet dan smartphone, AI menandakan pergeseran seismik dalam hubungan pengguna dengan teknologi, yang dapat menata ulang kepemimpinan industri.
“S24 menandai awal dari era baru ketika teknologi AI menjadi arus utama.Semoga ini akan membantu merevitalisasi industri seluler global,” pungkas Roh.
(bbn)