Sementara itu, Giovanni Dustin, analis dari Indo Premier Sekuritas memberikan rekomendasi Hold yang dengan target harga Rp5800/saham. Adapun ia termasuk dari lima analis dalam konsensus yang memberikan rekomendasi Hold saham ASII.
Hanya ada satu analis yang merekomendasikan Sell saham ASII.
Konsensus Bloomberg menghasilkan target harga saham ASII Rp6.998,33/saham untuk 12 bulan ke depan, atau Rp7.000/saham.
Saham ASII sampai dengan pukul 9.30 WIB, atau dalam 30 menit perdagangan saham telah kehilangan 25 poin atau setara dengan pelemahan 0,46% ke level Rp5.375/saham.
Kontraksi yang terjadi itu terus berlanjut, di tengah isu skandal Daihatsu Motor Co., saat ini merupakan anak usaha Toyota Toyota Motor Corp. Astra International (ASII) sendiri merupakan distributor resmi merek tersebut, yang telah memanipulasi hasil uji keamanan tabrakan selama beberapa dekade.
Isu Skandal Daihatsu hingga Gran Max
Seiring dengan ramainya kabar Pemerintah Jepang mencabut sertifikasi tiga jenis kendaraan Daihatsu Motor Co. Setelah sebuah investigasi menemukan perusahaan afiliasi Toyota Motor Corp. ini usai memanipulasi hasil uji keamanan tabrakan selama beberapa dekade.
Seperti yang diwartakan Bloomberg News sebelumnya, sertifikat keselamatan yang dicabut dari tiga jenis kendaraan tersebut termasuk mobil Gran Max, TownAce dan Toyota Bongo dari Mazda Motor Corp. Menurut Kementerian Transportasi Jepang hasil tes kendaraan tersebut telah diubah untuk mendapatkan persetujuan.
Namun demikian, Astra Daihatsu Motor (ADM) yang berperan sebagai pemegang merek Daihatsu di Indonesia sekaligus basis produksi utama untuk grup otomotif Daihatsu dan Toyota di luar Jepang, memastikan kabar pencabutan sertifikat uji keamanan sejumlah merek oleh otoritas Jepang, termasuk model Gran Max, tidak terkait dengan pemasaran di Indonesia.
"Setiap negara memiliki regulasi masing-masing dan pengumuman itu hanya berlaku untuk pasar Jepang," ujar Direktur Marketing and Corporate Planning Astra Daihatsu Motor (ADM) Sri Agung Handayani kepada Bloomberg Technoz, Selasa (16/1/2024) kemarin.
Daihatsu, lanjut Sri Agung, kembali memastikan bahwa semua kendaraan Daihatsu yang diproduksi, didistribusi, dan dipasarkan di Indonesia tidak memiliki masalah kualitas dan keselamatan.
Dalam kabar terbarunya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyebut akan melakukan pemeriksaan terhadap mobil Daihatsu Gran Max di Indonesia. Hal ini berkaitan dengan dicabutnya sertifikat uji keamanan mobil tersebut oleh otoritas Jepang.
"Nantinya tipe ini (Gran Max) akan jadi target pengujian juga," ujar Juru Bicara Kemenhub, Adita Irawati kepada Bloomberg Technoz, Rabu (17/1/2024).
Bersamaan dengan itu terkait dengan Gran Max, Kemenhub masih menunggu pernyataan resmi dari Daihatsu Indonesia terkait isu tersebut.
"Namun secara paralel kami sudah mulai melakukan pengujian kendaraan yang memang dilaksanakan rutin tiap tahun," tegasnya.
(fad)