Seperti yang diwartakan oleh Bloomberg News, dari 13 kategori yang diukur, sembilan di antaranya mencatat kenaikan penjualan. Kenaikan terbesar terjadi pada penjualan pakaian, toko barang umum termasuk pusat perbelanjaan, dan e-commerce.
Tim Research Phillip Sekuritas Indonesia memaparkan, indeks regional tertekan, setelah rilis data pertumbuhan ekonomi China di Kuartal IV-2023 yang mencapai 5,2%, berada di bawah ekspektasi 5,3%. Secara keseluruhan PDB China tumbuh sebesar 5,2% di tahun 2023.
“Adapun dari dalam negeri, IHSG ditutup turun -0,58% menyusul pelemahan bursa global. Selain itu pelaku pasar juga memperhatikan hasil pertemuan RDG Bank Indonesia di mana suku bunga BI-Rate dipertahankan di kisaran 6,0%,” mengutip riset harian Tim Research Phillip Sekuritas.
Sentimen dari serangkaian data ekonomi China yang mengecewakan terus membebani sentimen investor.
Data yang dirilis pada hari Rabu menunjukkan hasil yang beragam untuk negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia ini, sementara harga rumah dan pengeluaran terkait properti mengecewakan. Sebuah ukuran perubahan harga secara luas mencatat penurunan kuartalan terpanjang sejak tahun 1999.
Harga rumah di China mengalami depresiasi terbesar dalam hampir sembilan tahun pada Desember. Penurunan harga properti yang berkelanjutan di China telah menjadi hambatan utama bagi perekonomian.
(fad)